Teknologi amoniasi terhadap kualitas nutrisi jerami padi di peternakan rakyat mitra Maiwa Breeding Center di Kecematan Tanete Riaja, Barru = AMMONIATION TECHNOLOGY ON THE NUTRITIONAL QUALITY OF RICE STRAW AS ANIMAL FEED AT THE MAIWA BREEDING CENTER'S PARTNER FARMS IN TANETE RIAJA SUB-DISTRICT, BARRU

MOAMMAR KHADAFI Teknologi Amoniasi Terhadap Kualitas Nutrisi Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak Di Peternakan Rakyat Mitra Maiwa Breeding Center Di Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru (dibimbing oleh Abdul Alim Yamin, S.Pt., M.Si, S.Pt., M.Si dan Hasrin, S.Pt.,M.Si). Pakan merupakan faktor penting di dalam budidaya ternak ruminansia. Pemanfaatan limbah merupakan salah satu alternatif sumber pakan ruminansia yang memiliki ketersediaan yang cukup besar di antaraya limbah pertanian seperti jerami padi. Namun, penggunaan jerami padi sebagai pakan ruminansia masih memiliki keterbatasan akibat kandungan lignin dan rendahnya kandungan nutrisi lainnya seperti protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar. Oleh sebab itu, diperlukan pengolahan untuk meningkatkan kualitas jerami padi dengan teknologi amoniasi jerami padi. Parameter yang diamati adalah kualitas amoniasi. nutrisi jerami padi yang dilakukan pengukuran pada tugas akhir ini meliputi kadar air, kadar abu, protein kasar dan serat kasar. Prosedur analisis Proksimat dilakukan berdasarkan AOAC. Data yang diperoleh dari hasil analisis kualitas jerami padi setelah melalui proses amoniasi dianalisis dengan statistic deskriptifJerami padi yang diamoniasi dengan urea memiliki kualitas yang lebih tinggi dibanding jerami padi tanpa amoniasi. Amoniasi jerami padi dapat menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan hijauan pakan untuk sapi potong di kecematan tanete riaja. Kualitas fisik jerami padi yang diamoniasi adalah warna coklat muda/kecoklatan, bau amoniak, tekstur halus dan ditemukan sedikit fungi/jamur. Hasil analisis proksimat diperoleh kadar air 34,76%, protein 10,20%, lemak 2,31%, serat kasar 29,68%, Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 38,79%, dan abu 19,02%. Pengetahuan yang telah diperoleh diharapkan dapat digunakan untuk mengatasi problem keterbatasan pakan sapi baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga produktivitas sapi potong maupun kesejahteraan warga setempat dapat meningkat.