ARAHAN ALOKASI PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA

Pengembangan suatu wilayah yang ideal dapat dicapai dengan memberi penekanan pada komoditas yang menjadi unggulan. Komoditas unggulan pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor karakteristik lahan. Ketidaksesuaian karakteristik lahan terhadap komoditas dapat menurunkan tingkat produktivitasnya. Kabupaten Muna secara umum merupakan wilayah yang terletak pada kawasan dengan potensi iklim dan kondisi lahan yang beragam karakteristiknya. Adanya keragaman sifat fisik lahan ini dapat dijadikan modal dasar yang dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam menentukan perwilayahan komoditas. Sektor pertanian dengan sub-sektor tanaman bahan makanan dan perkebunan menjadi peyumbang terbesar terhadap pertumbuhan PDRB wilayah kabupaten Muna. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komoditas unggulan, menganalisis tingkat kesesuaian lahan komoditas unggulan, dan merekomendasikan arahan alokasi pengembangan komoditas unggulan di Kabupaten Muna. Metode analisis data yang digunakan antara lain, analisis Location Quotient(LQ), analisis shift share, analisis spasial menggunakan software Geographical Information System(GIS). Hasil penelitian menunjukan sektor pertanian dan tanaman bahan makanan pangan sebagai sektor dan subsektor basis dengan kacang kedelai sebagai komoditas unggulan. Tingkat kesesuaian lahan komoditas unggulan kacang kedelai antara lain kelas lahan sesuai (S1) dengan luas 26894,38 Ha, kelas lahan cukup sesuai (S2) dengan luas 135809,41 Ha. Arahan alokasi lahan untuk komoditas unggulan kacang kedelai berdasarkan skala prioritas antara lain, untuk prioritas I dengan klasifikasi lahan tersedia sesuai memiliki luasan sebesar3851,18 Ha, untuk prioritas II dengan klasifikasi lahan tersedia cukup sesuai memiliki luasan sebesar 11001,75 Ha. Kata kunci: Kesesuaian lahan, ketersediaan lahan, komoditas unggulan, arahan alokasi