KAJIAN MIKROKAPSUL SINBIOTIK SEBAGAI ADITIF DALAM PAKAN JUVENIL IKAN BARONANG, Siganus guttatus Bloch, 1787 = STUDY OF SYNBIOTIC MICROCAPSULES AS ADDITIVES IN FEED OF RABBITFISH JUVENILE, Siganus guttatus Bloch, 1787

Penggunaan sinbiotik di bidang akuakultur telah banyak dilakukan, tetapi isolasi probiotik dari usus ikan baronang, Siganus guttatus, dan pemanfaatannya pada pembesaran ikan baronang, S. guttatus, belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan mengisolasi probiotik dari usus ikan baronang, S. guttatus, menganalisis viabilitas probiotik tersebut setelah dienkapsulasi dalam butiran mikrokapsul sinbiotik, serta mengkaji efektifitas dari pakan mikrokapsul sinbiotik terhadap performa pertumbuhan, imunitas, dan daya tahan ikan baronang setelah diuji tantang dengan Streptococcus agalactiae. Penelitian dibagi menjadi 3 tahap besar, yakni: 1) isolasi, identifikasi, dan karakterisasi bakteri dari usus ikan baronang, S. guttatus; 2) pembuatan mikrokapsul sinbiotik melalui metode ekstrusi; 3) aplikasi pakan mikrokapsul sinbiotik pada pembesaran ikan baronang yang dilanjutkan dengan uji tantang ikan hasil aplikasi pakan mikrokapsul sinbiotik dengan bakteri patogen, Streptococcus agalactiae IBNM2. Analisis statistik secara deskriptif menggunakan bantuan gambar dan analisis ragam menggunakan aplikasi Statistical Package for the Social Sciences versi 21. Sebanyak 138 isolat telah berhasil dikoleksi dari usus ikan baronang, S. gutatus. Empat isolat yang terpilih, yakni nomor isolat 570, 605, 610, dan 621 memiliki lebih dari satu aktifitas enzim (amilase, protease, dan sellulose); mampu menghambat pertumbuhan lebih dari satu bakteri patogen (Vibrio harveyi, V. alginolitycus, V. parahaemolitycus, dan Streptococcus); sensitif terhadap antibiotik, serta dapat hidup pada pH 1,5 – 9. Setelah pemurnian isolat, nomor isolat 570 dibagi menjadi 570K yang teridentifikasi sebagai Vibrio sp. strain 201707CJKOP-Y21 (kemiripan 100%; Query Cover 100%). Isolat 570T, 605K, dan 605T adalah Vibrio fluvialis (kemiripan 100%; Query Cover 100%). Isolat 610a identik dengan Bacillus subtilis strain 0623_748_009 (kemiripan 100%; Query Cover 100%); 610b identik dengan Bacillus sp (in: firmicutes) strain AB1 (kemiripan 99,2%; Query Cover 100%); 610c identik dengan Staphylococcus gallinarium strain KA10/131 (kemiripan 98,64%; Query Cover 99%); dan 621 identik dengan Proteus mirabilis strain ATCC 43071 (kemiripan 100%; Query Cover 99,67%). Selanjutnya isolat Bacillus subtilis BR610 ini dapat tumbuh dengan baik pada media nutrien broth yang ditambahkan dengan inulin 1%, dan setelah dibentuk menjadi butiran mikrokapsul sinbiotik penambahan inulin 1% dan alginat 2% memberikan diameter butiran yang masuk dalam kategori mikrokapsul (ukuran 300mm dari standar 500mm). Efisiensi enkapsulasi mikroba pada penambahan 2% aginat adalah yang terbaik (32,3±1,2%) dan digunakan pada tahap ketiga penelitian. Penambahan butiran mikrokapsul sinbiotik sebanyak 0,1-1% memberikan koefisien pencernaan tertinggi terhadap lemak (94-95%) dan BETN (91-94%); laju pertumbuhan spesifik (1,3±0,033g/hari), bobot mutlak (779±26,08g), enzim protease (0,091±0,001U/mL/menit), enzim amilase (0,879±0,044 U/mL/menit), kadar lemak dari ikan (22,52±0,16%), dan RPS (50%); konsumsi pakan harian (2,2±0,03g) dan FCR (1,78±0,05) terendah. Pakan mikrokapsul sinbiotik B. subtilis BR610 meningkatkan performa pertumbuhan dan imunitas ikan baronang, S. guttatus yang dipelihara dalam karamba jaring apung.

Keywords : ikan baronang; mikrokapsul sinbiotik; inulin; performa pertumbuhan; probiotik