PEMANFAATAN MIKROBA DARI USUS IKAN SEBAGAI PROBIOTIK UNTUK MEMPERBAIKI MUTU Sargassum sp., SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN PADA BUDIDAYA IKAN BARONANG (Siganus guttatus) = UTILIZATION OF MICROBES FROM THE FISH INTESTINE AS PROBIOTICS TO IMPROVE THE QUALITY OF Sargassum sp., AS FEED RAW MATERIAL IN RABBITFISH FARMING (Siganus guttatus)

KAMARUDDIN. Pemanfaatan Mikroba dari Usus Ikan Sebagai Probiotik Untuk Memperbaiki Mutu Sargassum sp., Sebagai Bahan Baku Pakan Pada Budidaya Ikan Baronang (Siganus guttatus) (dibimbing oleh Haryati, Siti Aslamyah dan Muhammad Yusri Karim).

Ikan baronang termasuk golongan ikan herbivora, sehingga berpotensi mengandung mikroflora dalam saluran pencernaan yang berpotensi sebagai kandidat probiotik. Penelitian ini bertujuan 1) mengisolasi dan menyeleksi mikroba dari usus ikan baronang yang potensial dijadikan kandidat probiotik untuk memperbaiki mutu tepung Sargassum sp. 2) mengevaluasi efektivitas mikroba yang terpilih sebagai probiotik melalui uji kecernaan tepung Sargassum sp., dan 3) mengevaluasi persentase tepung Sargassum sp., hasil fermentasi proses fermentasi dengan probiotik dari mikroba usus ikan baronang sebagai bahan pakan yang menghasilkan kinerja pertumbuhan pada pemeliharaan ikan baronang. Penelitian terdiri atas tiga tahap, yakni: 1) Isolasi mikroba pendegradasi karbohidrat, protein dan selulosa dari usus ikan baronang (Siganus guttatus) sebagai kandidat probiotik; 2) Pemanfaatan tiga jenis mikroba yang terpilih dari usus ikan baronang (Siganus guttatus) sebagai probiotik dalam fermentasi Sargassum sp., sebagai salah satu bahan baku pakan; dan 3) Pemanfaatan tepung Sargassum sp., hasil bioprosesing dengan probiotik dari usus ikan dalam pakan pembesaran ikan baronang (Siganus guttatus). Seleksi isolasi mikroba pada saluran pencernaan diperoleh 72 isolat, berdasarkan uji kemampuan hidrolisis pada masing-masing substrat dan uji patogenitas diperoleh 10 isolat. Berdasarkan uji aktivitas enzim secara kuantitatif hanya 3 isolat yaitu isolate 437; 453 dan 455, yang mempunyai aktivitas enzim protease, amilase dan selulase yang tinggi, dari hasil uji sekuwensi menunjukkan bahwa isolate 437 adalah Enterococcus faecalis, isolate 453 adalah Staphylococcus arlettae dan isolat 455 adalah Bacillus aerius. Hasil analisis ragam memperlihatkan bahwa lama fermentasi secara tunggal berpengaruh nyata terhadap peningkatan protein (P<0,05), akan tetapi jenis mikroba baik secara tunggal maupun kombinasi dengan lama fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Selanjutnya hasil analisis ragam memperlihatkan bahwa lama fermentasi dan jenis mikroba secara tunggal berpengaruh nyata (P<0,05) akan tetapi intraksinya tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap serat kasar dan BETN. Peningkatan protein dari protein awal 7,71% meningkat menjadi 10,06% atau terjadi peningkatan sekitar 30,48%, penurunan serat kasar dari serat kasar awal 26,34% menjadi 11,58% atau terjadi penurunan sekitar 56,0% dan peningkatan BETN dari BETN awal 36,38% menjadi 46,92% atau terjadi penigkatan 28,97%. Meskipun ketiga jenis mikroba ini masing-masing memberikan respon peningkatan kualitas tepung Sargassum sp., akan tetapi yang pilih adalah Bacillus aerius untuk dijadikan sebagai probiotik dalam fermentasi tepung Sargassum sp. Koefisien kecernaan total pakan, kecernaan protein dan kecernaan energi secara statistik tidak menunjukkan pengaruh nyata (P>0,05) Selain itu beberapa parameter yang diamati seperti pertambahan bobot dan laju pertumbuhan spesifik secara statistik tidak berpengaruh nyata (P>0,05), Tingkat konsumsi pakan tertinggi diperoleh dari perlakuan 30%, meskipun tidak menunjukkan perbedaan (P>0,05) dengan perlakuan 22,5% dan perlakuan 15% akan tetapi berbeda (P<0,05) dengan perlakuan 7,5%dan 0%. Sedangkan parameter efisiensi pakan, rasio konfersi pakan dan sintasan tidak menunjukkan pengaruh nyata P>0,05). Berdasarkan dari hasil kegiatan ini disimpulkan bahwa tepung sargassum yang telah difermentasi dengan bakteri bacillus aerius dapat dimanfaatkan dengan baik oleh ikan baronang sebanyak 30% di dalam pakan, memberikan performa biologi, komposisi kimia tubuh ikan baronang pada akhir penelitian.

Kata kunci: Bacillu aerius, fermentasi, kecernaan, pertumbuhan