TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN Studi Putusan Nomor 143/Pid.B/2021/PN.Wtp = JURIDICAL REVIEW OF THE CRIMINAL ACTS OF PERFECTION THAT RESULTED IN DEATH Study of Decision Number 143/Pid.B/2021/PN.Wtp

ABSTRAK AHMAD ICHWAN (B11116623) dengan judul “TINJAUN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN STUDI PUTUSAN NOMOR 143/Pid.B/2021/PN.Wtp Dibimbing oleh pembimbing utama Nur Azisa dan pembimbing pendamping Audyna Mayasari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualifikasi tindak pidana penganiayaan dalam putusan No.142/Pid.B/2021/PN.Wtp. Kemudian menganalisis penerapan ketentuan hukum yang berlaku baik secara formil maupun secara materil dalam memutuskan perkara No.142/Pid.B/2021/PN.Wtp. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif, yang bersifat preskriftif. Teknik pengumpulan data dan dokumentasi dalam hal ini adalah studi kepustakaan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualifikasi Tindak Pidana Penganiayaan Yang Mengakibatkan Kematian Dengan Sengaja memiliki beberapa Bentuk perbuatan melawan hukum yang merupakan tindak pidana penganiayaan dimana dalam pengambilan keputusan Hubungan antara sebab, tindakan dan akibat sangat akan mempengaruhi putusan akan diambil jika dilihat dari sudut ajaran kausalitas, ada yang mempunyai hubungan kausal dalam pengertian hukum pidana, tetapi ada juga yang mempunyai hubungan dalam pengertian luas, yang apabila tidak ada pembatasan maka akan mengaburkan penerapan ketentuan-ketentuan undang-undang hukum pidana. Majelis hakim Pengadilan Negeri Watampone dalam pertimbangannya, lebih kepada pertimbangan yuridis. Dimana hakim memfokuskan pandangan dan pertimbangannya terhadap fakta-fakta yang terungkap di persidangan, baik itu dari dakwaan, alat bukti, maupun tuntutan jaksa penuntut umum dalam menjatuhkan putusan. Sedang mengenai pertimbangan subjektif hakim, masih terdapat kekurangan dimana hakim tidak menguraikan semua poin-poin yang menjadi latar belakang pertimbangan subjektif dalam putusan.