PERILAKU LENTUR BALOK TERHADAP PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA TAHAN API TIPE MAGNESIA SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR = Flexural Behavior of Beams Utilizing Magnesia Type Refractory Brick Waste as a Substitute for Coarse Aggregate

Salah satu permasalahan global yang saat ini menarik perhatian adalah pengelolaan limbah industri, dan salah satu aspek yang memerlukan perbaikan adalah penanganan limbah batu bata tahan api. Limbah batu bata merupakan salah satu jenis sampah yang tidak dapat terurai secara alami dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai, sehingga mendaur ulangnya merupakan tantangan yang sulit. Oleh karena itu, banyak penelitian telah dilakukan untuk mengeksplorasi penggunaan kembali bahan limbah tersebut dalam pengembangan beton berkelanjutan. Penelitian ini merupakan hasil dari investigasi eksperimental mengenai penggunaan limbah batu bata tahan api (RB) sebagai pengganti agregat kasar dalam produksi beton berkelanjutan. Dalam kerangka penelitian ini, telah disiapkan empat variasi campuran beton yang berbeda, dengan dua perbandingan terhadap bahan pengikat (w/c) sebesar 0,52 dan 0,49 serta penggunaan RB sebagai pengganti sebagian Batu Pecah (BS) pada campuran 0%, 15%, 30%, dan 50%. Sifat-sifat seperti kemampuan kerja, kuat lentur, kuat tekan, dan hubungan antara tegangan lentur dan lendutan telah diperiksa dalam percobaan ini. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan persentase RB yang digunakan dalam campuran beton memberikan kontribusi positif terhadap kemampuan kerja beton. Selain itu, penelitian ini mencatat pengaruh terhadap kekuatan lentur dari hubungan antara tegangan lentur dan lendutan, yang bervariasi dengan penambahan RB. Penelitian ini juga mencatat bahwa penggunaan agregat bata tahan api daur ulang mengurangi nilai kecepatan rambat gelombang ultrasonik (UPV) pada beton, namun hasil UPV berada dalam kisaran yang dapat diterima. Hal ini menunjukkan potensi penggunaan RB dalam pembuatan beton berkelanjutan memiliki kualitas yang cukup baik.

Keywords : Batu bata tahan api (RB), Kuat lentur, UPV, Beton berkelanjutan.