Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Kadar Alkaloid dari Caulerpa lentillifera Yang Diperoleh Secara Ultrasound Assisted Extraction

Caulerpa lentillifera merupakan salah satu spesies alga hijau yang mengandung senyawa aktif yang berpotensi sebagai antibakteri dan antioksidan. Salah satu metabolit sekunder yang terdapat didalamnya ialah alkaloid. Pelarut dapat mempengaruhi hasil ekstraksi dan kadar alkaloid yang terkandung dalam Caulerpa lentillifera. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap kadar alkaloid dari Caulerpa lentillifera yang diperoleh secara Ultrasound Assisted Extraction. Ekstraksi dilakukan dengan metode sonikasi menggunakan 5 jenis pelarut yaitu n-heksan, etil asetat, aseton, etanol 96% dan metanol. Hasil ekstraksi menunjukkan % rendamen ekstrak dengan pelarut n-heksan, etil asetat, aseton, etanol 96% dan metanol secara berturut-turut adalah 0,45%, 0,75%, 1,45%, 10,05%, dan 10,2%. Analisis kadar alkaloid dilakukan dengan menggunakan Spektofotometri UV-Vis dan diperoleh kadar alkaloid dari ekstrak n-heksan adalah 7,53% ± 0,2123, ekstrak etil asetat 7,34% ± 0,0942, ekstrak aseton 9,70% ± 0,1448, ekstrak etanol 96% 9,61% ± 0,2216, dan ekstrak metanol 8,85% ± 0,0809. Perbedaan jenis pelarut menunjukkan kadar alkaloid yang dideteksi sebagai kafein berbeda secara signifikan p<0,05 pada panjang gelombang 270 nm. Ekstrak dengan pelarut aseton menghasilkan kadar alkaloid paling tinggi dibandingkan pelarut lain.