Denaline Tansania, Andini (2023) Mutu Mikrobiologi dan Keamanan Pangan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) segar yang dijual di Pasar Tradisional Cakke Kabupaten Enrekang. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
L051191015_skripsi_03-10-2023 CAVER1.jpg
Download (274kB) | Preview
L051191015_skripsi_03-10-2023 BAB 1-2.pdf
Download (1MB)
L051191015_skripsi_03-10-2023 DP.pdf
Download (1MB)
L051191015_skripsi_03-10-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mutu mikrobiologi dan keamanan pangan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) segar yang dijual di Pasar Cakke Kabupaten Enrekang. Sampel ikan segar dibeli pedagang sehari sebelum hari penjualan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cempae Kota Parepare dan TPI Pasar Sentral Pangkajene Kabupaten Pangkep dengan jarak 100-200 km dari Pasar Cakke. Pengambilan sampel dilakukan tiga kali pada tiga pedagang berbeda (pedagang A, B dan C) pada tiga titik pengamatan yaitu titik 1 (saat ikan tiba dari TPI), titik 2 dan 3 (awal dan akhir penjualan di pasar). Parameter mutu mikrobiologi yang diamati pada setiap titik pengamatan yaitu Angka Lempeng Total (ALT), coliform, Salmonella dan keamanan pangan yaitu formalin. Untuk melengkapi data yang diperoleh dilakukan pula pengujian organoleptik, suhu, dan pH ikan sebagai data pendukung yang dilakukan langsung sesaat setelah sampling di lokasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan cakalang (K. pelamis) segar yang dijual di Pasar Cakke tergolong segar berdasarkan nilai ALT berada pada kisaran 2,0 x 102 – 1,0 x 104 koloni/g; coliform nilai <3 APM/g; dan Salmonella menunjukkan negatif pada semua titik pengamatan. Nilai suhu berada pada kisaran 13,23 – 26,90ºC; pH 6,13 – 6,66; namun terdapat ikan dengan nilai organoleptik yang tidak memenuhi standar mutu ikan segar sejak ikan tersebut tiba dari TPI. Hal tersebut sejalan dengan temuan formalin positif pada lima dari 9 titik pengamatan atau setara 66,67%. Bahkan ikan yang dijual oleh 1 dari 3 pedagang (33,33%) menunjukkan positif formalin sejak tiba dari TPI. Dengan adanya temuan tersebut menandakan bahwa ikan cakalang yang dijual di Pasar Cakke tidak aman dikonsumsi menurut Permenkes No. 033 tahun 2012. Temuan tersebut patut menjadi perhatian semua pihak khususnya pemerintah daerah yang terkait untuk menerapkan sistem pengawasan larangan penggunaan formalin pada ikan dan memberikan solusi strategi penanganan untuk mempertahankan kesegaran ikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 29 Aug 2024 00:31 |
Last Modified: | 29 Aug 2024 00:31 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/36016 |