STUDI PROOF OF CONCEPT: PENGGUNAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI MODEL IN VIVO PENGUJIAN EFEKTIVITAS KOMBINASI CEFTAZIDIME DAN VITAMIN C TERHADAP Pseudomonas aeruginosa = PROOF OF CONCEPT STUDY: Drosophila melanogaster AS AN IN VIVO MODEL FOR TESTING THE EFFECTIVENESS OF THE COMBINATION OF CEFTAZIDIME AND VITAMIN C ON Pseudomonas aeruginosa

DEWITA FATIAH. Studi Proof of Concept: Penggunaan Drosophila melanogaster Sebagai Model In Vivo Pengujian Efektivitas Kombinasi Ceftazidime Dan Vitamin C Terhadap Pseudomonas aeruginosa (dibimbing oleh Firzan Nainu dan Sartini).
Latar Belakang. Peningkatan resistensi antimikroba oleh banyak bakteri perlu mendapatkan perhatian khusus, sehingga kebutuhan penelitian terbaru mengenai terapi atau regimen alternatif untuk mengendalikan pandemi resistensi antimikroba harus dilakukan secara persisten. Salah satu sumber alternatif dan potensial untuk mengatasi resistensi antimikroba adalah kombinasi vitamin dan antibiotik. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas ceftazidime dan vitamin C terhadap Pseudomonas aeruginosa menggunakan larva Drosophila melanogaster sebagai model in vivo. Metode. Penelitian ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu: 1) Uji konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan microdilution checkboard assay 48 well-plate; 2) Uji survival dilakukan pada D. melanogaster; 3) Uji colony forming unit pada medium CETA; dan 4) analisis ekspresi gen Dpt menggunakan RT-qPCR. Analisis data menggunakan GraphPad Prism®9. Hasil. Hasil uji KHM menggunakan well-plate 48 well dengan metode microdilution checkboard assay menunjukkan nilai KHM ceftazidime 12,5 µM, setelah penambahan vitamin C menjadi 6,25 µM. Pengujian in vivo pada larva D. melanogaster menunjukkan bahwa pemberian antibiotik yang dikombinasikan dengan vitamin c pada konsentrasi rendah untuk pengobatan infeksi P. aeruginosa memiliki efek yang lebih kuat, ditandai dengan survival pada perlakuan ceftazidime tunggal menunjukkan hasil yang tidak siginifikan (p > 0,05) dibandingkan dengan kontrol infeksi, namun penambahan vitamin C pada konsentrasi 50 mM dan 6,25 mM dapat meningkatkan kemampuan hidup setelah infeksi ditandai adanya perbedaan yang signifikan (p < 0,05) dibandingkan dengan kontrol infeksi. Uji colony forming unit pada media CETA menunjukkan tidak terdapatnya pertumbuhan bakteri pada kelompok uji antibiotik yang dikombinasi vitamin C. Analisis ekspresi gen Dpt melalui jalur IMD pada D. melanogaster menunjukkan bahwa terjadi penurunan ekspresi gen Dpt pada kelompok dengan pemberian ceftazidime yang dikombinasikan dengan vitamin C 6,25 mM. Kesimpulan. Kombinasi antibiotik ceftazidime dan vitamin C menunjukkan hasil in vitro dan in vivo yang baik dan saling mendukung. Penelitian ini menekankan efikasi yang lebih baik dari ceftazidme Ketika dikombinasikan dengan vitamin C pada model infeksi Drosophila, hasil ini dapat mendukung kegunaan Drosophila sebagai pre-screening efektivitas kombinasi antibiotik dan non-antibiotik sebelum uji pada hewan coba mamalia dan uji klinis pada manusia.

Keywords : Drosophila melanogaster, antibiotik, vitamin c, Pseudomonas aeruginosa