Analisis Kelimpahan Epifit Pada Lamun Jenis Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii di Pulau Kambuno, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan


MIRZA DARSAN, MUHAMMAD (2023) Analisis Kelimpahan Epifit Pada Lamun Jenis Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii di Pulau Kambuno, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of L011181349_skripsi_22-06-2023 cover1.png]
Preview
Image
L011181349_skripsi_22-06-2023 cover1.png

Download (139kB) | Preview
[thumbnail of L011181349_skripsi_22-06-2023 1-2.pdf] Text
L011181349_skripsi_22-06-2023 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of L011181349_skripsi_22-06-2023.pdf] Text
L011181349_skripsi_22-06-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of L011181349_skripsi_22-06-2023 dp.pdf] Text
L011181349_skripsi_22-06-2023 dp.pdf

Download (734kB)

Abstract (Abstrak)

Lamun merupakan salah satu ekosistem laut yang tumbuh di perairan dangkal dan memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan organisme yang berasosiasi di dalamnya. Salah satu organisme yang erat kaitannya dengan tumbuhan lamun ialah epifit. Epifit hidup melekat pada permukaan daun lamun karena banyak terakumulasi detritus dan merupakan tempat yang cocok bagi alga dan meiofauna epifit. Organisme epifit mempunyai peran dalam meningkatkan produktivitas primer perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2022 sampai Agustus 2022 di Pulau Kambuno, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kerapatan dan tutupan lamun menganalisis kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi serta tingkat kesamaan organisme epifit pada lamun jenis Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii di Pulau Kambuno, Kabupaten Sinjai. Pengambilan data lamun dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan transek kuadrat yang berukuran 50x50cm2 . Pengambilan data kerapatan lamun dilakukan dengan cara menghitung jumlah tegakan setiap jenis lamun dan mencatatnya. Pengambilan sampel epifit dilakukan dengan menggunting pangkal daun pada kedua jenis lamun dan memotong daun lamun tersebut menjadi tiga bagian yaitu ujung, tengah dan pangkal. Untuk data epifit dilaksanakan di laboratorium, proses pengamatan di laboratorium dimulai dengan pengambilan sampel epifit yang ada dalam botol sampel menggunakan pipet tetes dan diletakkan pada Sedgwich-Rafter Counting sel kemudian diamati di bawah mikroskop untuk diidentifikasi. Hasil identifikasi epifit divisi Bacillariophyta merupakan diatom yang paling banyak ditemukan di lokasi penelitian. Kelimpahan epifit pada lamun Enhalus acoroides lebih tinggi dibandingkan Thalassia hemprichii dan pada bagian daun lamun kelimpahan tertinggi berada pada ujung daun. Hal ini diduga dipengaruhi oleh perbedaan morfologi dan pertumbuhan dari kedua jenis lamun tersebut. Lamun Enhalus acoroides memiliki ukuran daun yang lebih besar dan umur atau jangka hidup yang lama dibandingkan Thalassia hemprichii.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: - Andi Anna
Date Deposited: 28 Aug 2024 06:01
Last Modified: 28 Aug 2024 06:01
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35880

Actions (login required)

View Item
View Item