KARAKTERISTIK 10 PENYAKIT UTAMA YANG ADA DI 5 PUSKESMAS DAN 1 RSUD DI KAB.ENREKANG SULAWESI SELATAN PADA TAHUN 2015-2019


Atikah, Nur (2020) KARAKTERISTIK 10 PENYAKIT UTAMA YANG ADA DI 5 PUSKESMAS DAN 1 RSUD DI KAB.ENREKANG SULAWESI SELATAN PADA TAHUN 2015-2019. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
C011171580_skripsi cover1.png

Download (86kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C011171580_skripsi 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
C011171580_skripsi dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
C011171580_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Puskesmas merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan. Masyarakat telah menganggap puskesmas adalah sarana kesehatan yang dapat mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat baik dilihat dari segi biaya maupun letak geografis. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di Indonesia memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan kesehatan di negara ini. Saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan serius berupa beban ganda penyakit. Perubahan gaya hidup masyarakat ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) dalam 30 tahun terakhir. data tentang penyakit penting diketahui untuk melihat derajat kesehatan di masyarakat tersebut. Informasi
mengenai penyakit juga berguna untuk melihat pola penyakit, kejadian luar biasa atau gaya hidup masyarakat setempat sehingga menjadi salah satu acuan Rumah Sakit dan Puskesmas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat oleh karena itu
dibutuhkan data 10 penyakit tertinggi untuk melihat distribusi penyakit sehingga menjadi salah satu acuan Rumah Sakit dan Puskesmas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Metode: Penelitian ini merupakan studi penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari hasil rekam medik Puskesmas Kota, Puskesmas Maiwa, Puskesmas Anggeraja, Puskesmas Baraka, Puskesmas Sumbang dan 1 RSUD Massenrempulu di kabupaten Enrekang tahun 2015-2019.
Hasil: 10 penyakit utama di Puskesmas Kota adalah pada tahun 2016 – 2019 didapatkan bahwa penyakit tertinggi pertama yaitu ISPA (Infeksi saluran
pernafasan aku) dengan total kasus 14.035 jiwa, kedua yaitu demam dengan total x kasus 7.859 jiwa, ketiga yaitu batuk dengan total kasus 6.145 jiwa, keempat hipertensi dengan total kasus 5.897 jiwa, kelima yaitu dermatitis dengan total kasus 4.039 jiwa, keenam common cold yaitu dengan total kasus 3.729 jiwa, ketujuh yaitu gastritis dengan total kasus 3.848 jiwa, kedelapan sakit kepala dengan total kasus 2.903 jiwa, kesembilan yaitu diare dengan total kasus 2.208 jiwa dan kesepuluh yaitu myalgia dengan total kasus 1.780 jiwa. Hasil penelitian mengenai 10 penyakit utama yang ada di Puskesmas Maiwa pada tahun 2015 – 2019 didapatkan bahwa penyakit tertinggi pertama yaitu hipertensi dengan total kasus 17.784 jiwa, kedua yaitu batuk dengan total kasus 15.653 jiwa, ketiga yaitu demam dengan total kasus 12.496 jiwa, empat yaitu sakit kepala dengan total kasus 11.525
jiwa, kelima yaitu kecelakaan bukan lalu lintas dengan total kasus 10.904 jiwa, keenam dermatitis kontak alergi yaitu dengan total kasus 10.199 jiwa, ketujuh yaitu dyspepsia dengan total kasus 9.808 jiwa, kedelapan ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) dengan total kasus 8.637 jiwa, kesembilan yaitu myalgia dengan total kasus 6.854jiwa dan kesepuluh yaitu influenza dengan total kasus 6.204 jiwa.
Hasil penelitian mengenai 10 penyakit utama yang ada di Puskesmas Anggeraja pada tahun 2015 – 2019 didapatkan bahwa penyakit tertinggi pertama yaitu demam dengan total kasus 9.888 jiwa, kedua yaitu ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) dengan total kasus 8.660 jiwa, ketiga yaitu batuk dengan total kasus 6.742 jiwa, keempat yaitu hipertensi dengan total kasus 6.623 jiwa, kelima yaitu kecelakaan
bukan lalu lintas dengan total kasus 6.448 jiwa, keenam dermatitis yaitu dengan total kasus 5.600 jiwa, ketujuh yaitu diare dengan total kasus 5.073 jiwa, kedelapan sakit kepala dengan total kasus 4.024 jiwa, kesembilan yaitu nasofaringitis akut dengan total kasus 3.617 jiwa dan kesepuluh yaitu gastritis dengan total kasus 3.608
jiwa. Hasil penelitian mengenai 10 penyakit utama yang ada di Puskesmas Baraka pada tahun 2015 – 2019 didapatkan bahwa penyakit tertinggi pertama yaitu ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) dengan total kasus 4.213 jiwa, kedua yaitu
hipertensi dengan total kasus 3.548 jiwa, ketiga yaitu common cold dengan total kasus 2.762 jiwa, keempat yaitu dermatitis dengan total kasus 2.714 jiwa, kelima
yaitu demam dengan total kasus 2.456 jiwa, keenam batuk yaitu dengan total kasus 2.305 jiwa, ketujuh yaitu diare dengan total kasus 2.235 jiwa, kedelapan diabetes
melitus dengan total kasus 1.304 jiwa, kesembilan yaitu sakit kepala dengan total kasus 1.276 jiwa dan kesepuluh yaitu gastritis dengan total kasus 1.090 jiwa. Hasil
penelitian mengenai 10 penyakit utama yang ada di Puskesmas Sumbang pada tahun 2015 – 2019 didapatkan bahwa penyakit tertinggi pertama yaitu demam dengan total kasus 4.085 jiwa, kedua yaitu ISPA (infeksi saluran pernafasan akut)
dengan total kasus 4.032 jiwa, ketiga yaitu batuk dengan total kasus 3.379 jiwa, keempat yaitu sakit kepala dengan total kasus 3.119 jiwa. kelima yaitu kecelakaan
bukan lalu lintas dengan total kasus 1.314 jiwa, keenam common cold dengan total kasus 2.005 jiwa, ketujuh yaitu dermatitis kontak alergi dengan total kasus 2.915
jiwa, kedelapan diare dengan total kasus 2.653 jiwa, kesembilan yaitu hipertensi dengan total kasus 1.769 jiwa dan kesepuluh yaitu gingivitis & periodontitis dengan
total kasus 1.542 jiwa. Hasil penelitian mengenai 10 penyakit utama rawat jalan yang ada di RSUD Massenrempulu pada tahun 2015 – 2019 didapatkan bahwa penyakit tertinggi pertama yaitu hipertensi dengan total kasus 3.687 jiwa, kedua xi
yaitu dyspepsia dengan total kasus 1.840 jiwa, ketiga yaitu gastritis dengan total kasus 1.836 jiwa, keempat yaitu diabetes melitus dengan total kasus 1.246 jiwa, kelima yaitu bronkopnemonia dengan total kasus 804 jiwa, keenam penyakit
jantung dengan total kasus 628 jiwa, ketujuh yaitu low back pain dengan total kasus 596 jiwa, kedelapan penyakit pulpa & periapikal dengan total kasus 570 jiwa, kesembilan yaitu dyslipidemia dengan total kasus 388 jiwa dan kesepuluh yaitu
penyakit hipertensi lainnya dengan total kasus 372 jiwa. Hasil penelitian mengenai 10 penyakit utama rawat inap yang ada di RSUD Massenrempulu pada tahun 2015 – 2019 didapatkan bahwa penyakit tertinggi pertama yaitu gastritis dengan total kasus 2.346 jiwa, kedua yaitu hipertensi dengan total kasus 2.135 jiwa, ketiga yaitu diabetes melitus dengan total kasus 1.143 jiwa, keempat yaitu gastroenteritis akut
dengan total kasus 975 jiwa, kelima yaitu pneumonia dengan total kasus 734 jiwa, keenam congestive heart failure dengan total kasus 60 jiwa, ketujuh yaitu demam typhoid dengan total kasus 436 jiwa, kedelapan penyakit hipertensi lainnya dengan total kasus 334 jiwa, kesembilan yaitu dyspepsia dengan total kasus 262 jiwa dan kesepuluh yaitu penyakit faringitis akut dengan total kasus 245 jiwa. Kesimpulan: 10 penyakit utama yang ada di 5 Puskesmas dan 1 RSUD
Massenrempulu di Kabupaten Enrekang kasus yang paling banyak di temukan adalah hipertensi. Data Dinas Kesehatan Kota Makassar menyatakan hipertensi merupakan urutan ke 2 dari 10 penyakit terbanyak. Prevalensi hipertensi di Kota
Makassar pada tahun 2016 mencapai 27,61% sedangkan angka mortalitasnya mencapai 18,6%. hipertensi juga menjadi salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak di derita masyarakat Indonesia (57,6%). Hal ini dibuktikan melalui
jumlah kunjungan hipertensi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini terdapat kecenderungan pada masyarakat perkotaan lebih banyak menderita Hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan risiko hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan),
kurangnya olah raga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 18 Mar 2021 01:20
Last Modified: 18 Mar 2021 01:20
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/3580

Actions (login required)

View Item
View Item