Arifianti, Gita Rahma (2024) Pemurnian VCO (Virgin Coconut Oil) Melalui Netralisasi dan Penyaringan Bertingkat Menggunakan Adsorben Pasir, Zeolit dan Arang Aktif = Purification of VCO (Virgin Coconut Oil) through Neutralization and Filtration Level Using Sand, Zeolite and Activated Charcoal. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
G031191027_skripsi_04-04-2024 cover1.png
Download (163kB) | Preview
G031191027_skripsi_04-04-2024 1-2.pdf
Download (673kB)
G031191027_skripsi_04-04-2024 dp.pdf
Download (619kB)
G031191027_skripsi_04-04-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 June 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang, VCO (Virgin Coconut Oil) merupakan produk olahan buah kelapa yang kaya akan manfaat untuk kesehatan. VCO yang dijual di pasaran memiliki kualitas yang perlu ditingkatkan ditandai dengan tingginya kandungan asam lemak bebas dan bilangan peroksida sebagai faktor utama penyebab ketengikan, serta tingkat kejernihan yang rendah sehingga perlu ditingkatkan dengan melakukan permurnian pada VCO guna menghasilkan mutu organoleptik yang disukai konsumen. Tujuan, untuk mengetahui pengaruh konsentrasi arang aktif dan tingkat penyaringan terhadap mutu VCO. Metode, menggunakan variasi konsentrasi arang aktif (A0= 0%, A1= 0,5%, A2= 1%, A3= 1,5%) dan tingkat penyaringan (1 tingkat dan 2 tingkat). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang dilanjutkan dengan Uji DMRT. Hasil, pengaruh penggunaan arang aktif 0, 0,5%, 1% dan 1,5% terhadap VCO yang dihasilkan memiliki nilai rendemen cenderung meningkat dengan rata-rata 25,25%; 26,66%; 24,39% dan 21,22%. Adapun terhadap ALB menurun dengan nilai rata rata 0,30%; 0,13%; 0,11% dan 0,07%. Pada derajat kejernihan menurun dengan nilai rata rata 98%; 97,45%; 95,58% dan 95,28%. Sementara untuk bilangan peroksida menurun dengan nilai rata-rata 0,75; 0,55; 0,55 dan 0,55 meq/kg. Hasil terhadap bilangan iod cenderung meningkat dengan nilai rata-rata 8,31; 8,32; 8,76 dan 8,57 g iod/ 100 g VCO. Untuk bilangan penyabunan cenderung menurun dengan nilai rata-rata 280; 279; 277 dan 290 mg KOH/g. Pengaruh penggunaan tingkat penyaringan 1 dan 2 terhadap VCO yang dihasilkan memiliki nilai rendemen yang meningkat dengan rata-rata 23,91 dan 24,85. Adapun terhadap ALB menurun dengan nilai rata rata 0,12% dan 0,18%. Pada derajat kejernihan menurun dengan nilai rata rata 97,56% dan 95,59%. Sementara untuk bilangan peroksida menurun dengan nilai rata-rata 0,65 dan 0,55 meq/kg. Hasil terhadap bilangan iod menurun dengan nilai rata-rata 8,09 dan 8,89 g iod/ 100 g VCO. Untuk bilangan penyabunan meningkat dengan nilai rata-rata 271 dan 292 mg KOH/g. Kesimpulan: perlakuan terbaik yakni penggunaan konsentrasi arang aktif 1,5% dengan perolehan rendemen 21,22%, asam lemak bebas 0,07%, derajat kejernihan 95,28%, bilangan peroksida 0,55 meq/kg, bilangan iod 8,57 g iod/100 g dan bilangan penyabunan 290 mg KOH/g. Adapun perlakuan terbaik tingkat penyaringan yakni penggunaan 2 tingkat dengan perolehan rendemen 24,85%, asam lemak bebas 0,18%, derajat kejernihan 95,59%, bilangan peroksida 0,55 meq/kg, bilangan iod 8,89 g iod/100 g dan bilangan penyabunan 292 mg KOH/g. Sehingga kombinasi perlakuan terbaik untuk menghasilkan VCO yang memenuhi mutu SNI adalah penggunaan kosentrasi arang aktif sebesar 1,5% dengan 2 tingkat penyaringan.
Keywords : adsorben, arang aktif, pemurnian, VCO, zeolit.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Adsorbent, activated charcoal, purification, VCO, zeolite. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 20 Aug 2024 00:19 |
Last Modified: | 20 Aug 2024 00:19 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35703 |