Ermiyanti, Irna (2024) ENGARUH PENGAYAAN MEDIA TUMBUH TERHADAP VIABILITAS SPORA DAN PATOGENITAS BEAUVERIA BASSIANA (Bals.-Criv.) TERHADAP SPODOPTERA FRUGIPERDA J.E Smith (Lepidoptera: Noctuidae) DI LABORATORIUM = EFFECT OF GROWING MEDIA ENRICHMENT ON SPORE VIABILITY AND PATHOGENICITY OF BEAUVERIA BASSIANA (Bals.-Criv.) AGAINST SPODOPTERA FRUGIPERDA J.E Smith (Lepidoptera: Noctuidae) IN THE LABORATORY. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
G022212002_tesis_14-06-2024 cover1.png
Download (112kB) | Preview
G022212002_tesis_14-06-2024 1-2.pdf
Download (820kB)
G022212002_tesis_14-06-2024 dp.pdf
Download (761kB)
G022212002_tesis_14-06-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 July 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Beauveria bassiana merupakan salah satu cendawan yang dapat mengendalikan hama Spodoptera frugiperda pada pertanaman jagung di lapangan. Jamur ini menunjukkan potensi sebagai agen pengendalian hayati yang ramah lingkungan.
Penelitian bertujuan untuk memahami pengaruh pengayaan media tumbuh cendawan dan efektivitasnya terhadap kerapatan, viabilitas dan patogenitas spora jamur B. bassiana dalam mengendalikan hama S. frugiperda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar yang dimulai pada bulan Februari sampai Agustus 2023. Alur dari penelitian yaitu dengan menumbuhkan isolat cendawan B. bassiana pada berbagai media tumbuh yang telah ditambahkan nutrisi dari tepung serangga yang berbeda. Selanjutnya spora yang dihasilkan dievaluasi untuk mengetahui kerapatan dan viabilitas sporanya serta kemampuannya untuk menginfeksi larva S. frugiperda melalui uji patogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nutrisi pada media tumbuh dengan penambahan tepung maggot 2.5 gr, 5 gr dan 7.5 gr memberikan hasil yang signifikan pada laju pertumbuhan diameter koloni cendawan. Perhitungan kerapatan spora dengan penambahan tepung maggot 7.5 gr memberikan hasil terbaik yaitu 5.51 108 /ml, pengamatan viabilitas spora menunjukkan pemberian konsentrasi tepung maggot 2.5 gr dan 7.5 gr memberikan hasil yang cukup efisien dalam mempertahankan viabilitas cendawan, adapun pada pengamatan mortalitas larva menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi tepung maggot 7.5 gr memberikan hasil mortalitas larva tertinggi pada hari ke 7 pengamatan yaitu sebesar 64%. Data tersebut menunjukkan bahwa penambahan tepung serangga pada media tumbuh alami sebagai sumber nutrisi yang cukup tinggi dapat meningkatkan kelangsungan hidup spora B. bassiana dan meningkatkan virulensinya. Selain itu, spora yang tumbuh dalam media tumbuh yang diperkaya dengan nutrisi alami cenderung lebih patogenik terhadap S. frugiperda.
Kata kunci: Entomopatogen, Jamur, Tepung Jangkrik, Tepung Maggot
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cricket, Black soldier fly, Fungi, Entomopatogen. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Ilmu Hama dan Peny. Tumbuhan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 20 Aug 2024 00:14 |
Last Modified: | 20 Aug 2024 00:14 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35698 |