PENGENDALIAN HAYATI Spodoptera frugiperda Smith, JE (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) MENGGUNAKAN Beauveria bassiana (Bals.-Criv.) Vuill. dan Metarhizium anisopliae (Metsch.) Sorokin DALAM FORMULASI TEPUNG DENGAN SUPLEMEN TEPUNG JANGKRIK = BIOLOGICAL CONTROL OF Spodoptera frugiperda Smith, JE (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) USING Beauveria bassiana (Bals.-Criv.) Vuill. AND Metarhizium anisopliae (Metsch.) Sorokin IN A POWDER FORMULATION WITH CRICKET FLOUR SUPPLEMENTS

Spodoptera frugiperda Smith, J. E. atau Fall Army Worm (FAW) merupakan hama penting bagi pertanaman di Indonesia yang dapat merusak tanaman jagung dan berbagai spesies tanaman lainnya. Merusak pada fase larva yang memakan daun, batang, bunga, buah, titik tumbuh, dan keseluruhan bagian tanaman. Spodoptera frugiperda resisten terhadap insektisida kimia, sehingga memerlukan tindakan pengedalian alternatif. Cendawan Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae merupakan entamopatogen potensial untuk pengendalian biologi serangga hama S. frugiperda. B. bassiana dan M. anisopliae bersifat patogen bagi berbagai stadium kehidupan S. frugiperda. Tujuan penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh B. bassiana , M. anisopliae, dan kombinasi B. bassiana dan M. anisopliae dengan suplemen tepung jangkrik terhadap S. frugiperda. Penelitian dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu Hama dan Penyakit tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan. Perlakuan terdiri dari aplikasi B. bassiana, M. anisopliae dan kombinasi B. bassiana dan M. anisopliae. Dan penambahkan Tepung jangkrik sebagai sumber kitin dan protein sebanyak 0 gram, 1 gram, 2,5 gram dan 5 gram pada masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan, diameter koloni B. bassiana dan M. anisopliae pada PDA dengan suplemen tepung jangkrik 0,5% lebih cepat perkembangnya dibandingkan PDA tanpa tepung jangkrik. Penambahan tepung jangkrik pada perbanyakan beras mempengaruhi kerapatan spora cendawan. Mortalitas S. frugiperda setelah aplikasi formulasi tepung menunjukan pengaruh penambahan tepung jangkrik sebanyak 2,5 gram pada B. bassiana, meningkatkan persentase mortalitas sebesar 40%, pada M. anisopliae penambahan tepung jangkrik 5 gram mortalitas mencapai 53%, sedangkan pada kombinasi peningkatan mortalitas mencapai 87%. Pengendalian menggunakan B. bassiana dan M. anisopliae dengan suplemen tepung jangkrik berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup dan deformasi bentuk pada setiap stadia serangga.

Keywords : Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae, Tepung jangkrik, Spodoptera frugiperda