Studi Kasus Babesiosis Pada Kucing Persian Di Klinik Hewan Pendidikan Universitas Hasanuddin

Babesiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit darah yang menyerang sel darah merah hewan sehingga menyebabkan anemia. Pada kucing, biasanya disebabkan oleh Babesia felis yang ditularkan melalui gigitan caplak. Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan informasi dan tambahan pengetahuan mengenai penyakit babesiosis pada kucing. Metode yang digunakan pada studi kasus ini adalah metode analisis kasus berdasarkan temuan klinis dan pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis suatu penyakit. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang berisi data dan status pasien berupa sinyalemen, anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, diagnosa, serta pengobatan yang dilakukan. Hasil dari studi kasus ini menunjukkan bahwa kucing menderita babesiosis didasarkan pada pemeriksaan ulas darah ditemukan adanya parasit intraeritrositik bentuk bulat seperti buah pir tidak berpasangan dalam sel darah merah kucing yang secara morfologi menyerupai Babesia sp. Penanganan yang dilakukan pada kucing kasus babesiosis yaitu dengan pemberian terapi cairan Ringer lactate, kucing juga diberikan biodin 0,25 ml yang diinjeksikan secara intramuscular, tolfedine 0,05 ml secara intramuscular dan antibiotik clindamycin secara oral dengan dosis 5 mg/kgBB 2 kali sehari.