STUDI LAJU INFILTRASI MENGGUNAKAN PENGUKURAN DOUBLE RING INFILTROMETER DI KAMPUS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN, KABUPATEN GOWA = INFILTRATION RATE STUDY USING DOUBLE RING INFILTROMETER MEASUREMENT AT THE ENGINEERING FACULTY CAMPUS OF HASANUDDIN UNIVERSITY, GOWA REGENCY

Infiltrasi adalah suatu proses di mana air permukaan, seperti air hujan atau irigasi, meresap ke dalam tanah. Infiltrasi penting dalam penentuan ketersediaan air tanah, dan manajemen sumber daya air. Double ring infiltrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat infiltrasi air ke dalam tanah. Double ring infiltrometer terdiri dari dua cincin logam yang satu ditempatkan di dalam yang lain. Pada kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang terletak di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa terdapat beragam fasilitas dan lahan, termasuk area terbuka yang dapat dijadikan objek penelitian. Studi infiltrasi di lingkungan kampus dapat meningkatkan pemahaman tentang manajemen air di area tersebut. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai laju infiltrasi di berbagai lokasi dan mengetahui perbandingan nilai laju infiltrasi menggunakan metode Horton pada setiap titik lokasi pengukuran di wilayah kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah melakukan penelitian eksperimental di lapangan, di mana pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung di enam lokasi pada kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang terletak di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Data-data tersebut akan dianalisis menggunakan metode Horton. Berdasarkan metode dan analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai laju infiltrasi pada 6 titik lokasi penelitian dengan rerata laju infiltrasi sebesar 23,805 cm/jam. Hasil penelitian menunjukkan nilai laju infiltrasi pada titik 1 sebesar 30 cm/jam (sedang), pada titik 2 sebesar 24 cm/jam (sedang), pada titik 3 dan 4 sebesar 16,8 cm/jam (agak lambat), pada titik 5 sebesar 43,2 cm/jam (agak cepat), dan pada titik 6 sebesar 12 cm/jam (agak lambat). Laju infiltrasi dengan kriteria cepat terdapat pada titik 5 yaitu 43,2 cm/jam. Laju infiltrasi kriteria sedang terdapat pada titik 1 dan 2 yaitu 30 cm/jam dan 24 cm/jam. Sedangkan, laju infiltrasi dengan kriteria lambat yaitu pada titik 3, 4, dan 6 yaitu 16,8 cm/jam dan 12 cm/jam. Hasil penelitian ini dapat membantu perencanaan tata ruang yang berkelanjutan di kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Keywords : Laju Infiltrasi, Double ring infiltrometer, Metode Horton.