Abadi, Tien Muliawati (2024) TERAPI MEDIK GIZI PADA PASIEN KRITISKAJIAN TERHADAP RASIO LAKTAT ARTERI DENGAN ALBUMIN SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RS. WAHIDIN SUDIROHUSODO NUTRITIONAL MEDICAL THERAPY IN CRITICAL PATIENTS A STUDY OF THE RATIO OF ARTERIAL LACTATE TO ALBUMIN AS A PREDICTOR OF MORTALITY IN THE INTENSIVE CARE UNIT RS. WAHIDIN SUDIROHUSODOTERAPI MEDIK GIZI PADA PASIEN KRITISKAJIAN TERHADAP RASIO LAKTAT ARTERI DENGAN ALBUMIN SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RS. WAHIDIN SUDIROHUSODO = NUTRITIONAL MEDICAL THERAPY IN CRITICAL PATIENTS A STUDY OF THE RATIO OF ARTERIAL LACTATE TO ALBUMIN AS A PREDICTOR OF MORTALITY IN THE INTENSIVE CARE UNIT RS. WAHIDIN SUDIROHUSODO. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C175181006_tesis_05-06-2024 cover1.png
Download (116kB) | Preview
C175181006_tesis_05-06-2024 1-2.pdf
Download (746kB)
C175181006_tesis_05-06-2024 dp.pdf
Download (1MB)
C175181006_tesis_05-06-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 July 2026.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Penggunaan biomarker dalam penanganan pasien kritis dapat membantu dalam prediksi luaran klinis secara cepat dan akurat. Rasio Laktat terhadap Albumin (RLA) merupakan prediktor mortalitas yang potensial. Penelitian ini bertujuan menilai RLA sebagai prediktor mortalitas pada pasien kritis di unit perawatan intensif RSUP Wahidin Sudirohusodo.
Metode: Penelitian kohort retrospektif berbasis rekam medik dilakukan di unit perawatan intensif RSUP Wahidin Sudirohusodo, melibatkan pasien kritis yang menerima terapi medik gizi dari Januari 2020 hingga Desember 2022. Analisis regresi logistik digunakan untuk menilai kemampuan prediksi RLA terhadap mortalitas dengan mempertimbangkan variabel lain yang relevan.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 375 pasien kritis. Mayoritas subjek (82,1%) berusia 18-65 tahun dengan distribusi jenis kelamin yang hampir seimbang. Sebagian besar subjek merupakan pasien bedah (85,6%), pasien dengan komorbiditas sebanyak 38,4%, dan penggunaan ventilator 62,7%. Analisis multivariat menunjukkan bahwa RLA tinggi, diagnosis non-bedah, dan penggunaan ventilator secara signifikan meningkatkan risiko mortalitas. Pasien dengan RLA tinggi memiliki risiko kematian hampir 3,7 kali lebih tinggi, sementara pasien dengan diagnosis bedah memiliki risiko kematian yang 85% lebih rendah. Pasien yang menggunakan ventilator memiliki risiko kematian 7 kali lebih tinggi.
Kesimpulan: RLA, status bedah, dan penggunaan ventilator adalah prediktor signifikan mortalitas. Penelitian ini menunjukkan potensi RLA sebagai alat bantu dalam menilai risiko mortalitas di ICU, khususnya pada pasien yang menerima terapi medik gizi, dengan fokus khusus pada mereka yang memiliki diagnosis non-bedah dan menggunakan ventilator.
Kata kunci: pasien kritis, rasio laktat albumin, mortalitas, ventilator
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Critical patients, lactate-to-albumin ratio, mortality, ventilator |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS - Ilmu Gizi Klinik |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 02 Aug 2024 00:42 |
Last Modified: | 02 Aug 2024 00:42 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35571 |