GAMBARAN INKONTINENSIA URIN DAN MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANRISANG KABUPATEN PINRANG = DESCRIPTION OF URINARY INCONTINENCE AND PSYCHOSOCIAL PROBLEMS IN THE ELDERLY IN THE WORKING AREA OF PUSKESMAS LANRISANG PINRANG DISTRICT


Jurana, Jurana (2024) GAMBARAN INKONTINENSIA URIN DAN MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANRISANG KABUPATEN PINRANG = DESCRIPTION OF URINARY INCONTINENCE AND PSYCHOSOCIAL PROBLEMS IN THE ELDERLY IN THE WORKING AREA OF PUSKESMAS LANRISANG PINRANG DISTRICT. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
R011201012_skripsi_21-06-2024 cover1.png

Download (129kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
R011201012_skripsi_21-06-2024 1-2.pdf

Download (436kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
R011201012_skripsi_21-06-2024 dp.pdf

Download (829kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
R011201012_skripsi_21-06-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 July 2026.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Jurana. GAMBARAN INKONTINENSIA URIN DAN MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANRISANG KABUPATEN PINRANG, dibimbing oleh Abdul Madjid dan Nurlaila Fitriani.
Latar belakang: Lansia, individu berusia 60 tahun atau lebih menurut WHO, mengalami peningkatan signifikan di Indonesia, mencapai 10,82% pada tahun 2022. Sulawesi Selatan termasuk provinsi dengan populasi lansia tinggi, terutama di pedesaan. Proses penuaan menyebabkan perubahan fisiologis, termasuk pada sistem urogenital yang berisiko menyebabkan inkontinensia urin, berdampak negatif pada kualitas hidup, kecemasan, dan depresi. Meskipun prevalensi inkontinensia urin global tinggi, sering kali tidak dilaporkan karena rasa malu. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui gambaran inkontinensia urin dan masalah psikososial pada lansia di wilayah Puskesmas Lanrisang Kabupaten Pinrang.
Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dengan teknik Purposive sampling dan sampel penelitian berjumlah 90 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner QUID dan DASS21 yang dibagikan secara langsung kepada responden. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 90 responden mayoritas berusia 60-65 tahun (39 tahun), berjenis kelamin perempuan (46 lansia), berpendidikan terakhir SD (87 lansia), bekerja sebagai petani (42 lansia), dan memiliki riwayat penyakit hipertensi (62 lansia). Sekitar 40% (36 lansia) mengalami inkontinensia urin campuran dan 34.4% diantaranya mengalami stres tingkat sedang, 28.9% mengalami kecemasan tingkat parah, dan 31,1% mengalami depresi tingkat sedang.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa jenis inkontinensia urin campuran paling sering terjadi pada lansia, lansia yang mengalami inkontinensia urin campuran paling sering terjadi pada tingkat stres sedang. Mayoritas lansia dengan inkontinensia urin memiliki tingkat depresi sedang.
Saran: Petugas kesehatan perlu melakukan skrining dan pemeriksaan inkontinensia urin secara rutin pada lansia, disertai konseling untuk membantu mereka mengatasi masalah psikososial terkait, dan peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian yang lebih komprehensif dan intervensi yang efektif untuk mengatasi inkontinensia urin dan masalah psikososial pada lansia.

Keywords : Inkontinensia urin, stres, kecemasan, depresi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Urinary incontinence, stress, anxiety, depression.
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions (Program Studi): Fakultas Keperawatan > Keperawatan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 01 Aug 2024 01:18
Last Modified: 01 Aug 2024 01:18
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35510

Actions (login required)

View Item
View Item