Rafii, Andi Muhammad (2024) MODEL PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BERBASIS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI SULAWESI SELATAN (STUDI KASUS DI KABUPATEN GOWA) = COMMUNITY WELFARE BASED FOREST AND LAND FIRE CONTROL MODEL IN SOUTH SULAWESI (CASE STUDY IN GOWA DISTRICT). Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
M013191009_disertasi_19-03-2024 cover1.png
Download (113kB) | Preview
M013191009_disertasi_19-03-2024 1-2.pdf
Download (1MB)
M013191009_disertasi_19-03-2024 dp.pdf
Download (150kB)
M013191009_disertasi_19-03-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 16 July 2026.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
A. Muh. Rafii. Model Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Kesejahteraan Masyarakat di Sulawesi Selatan. Studi Kasus di Kabupaten Gowa (dibimbing oleh Supratman, Syamsu Alam dan Syamsuddin Millang).
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa penyebab kebakaran hutan dan lahan adalah faktor sosial, namun belum belum merinci mengapa faktor tersebut melakukan pembakaran. Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis kondisi penghidupan (livelihood) dan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan, (2) Menganalisis hubungan kondisi penghidupan (livelihood) dengan tingkat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan, dan (3) Merumuskan Strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilaksanakan di areal Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Jeneberang Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Data yang terkumpul dianalisis dengan Time Series (Deret waktu) dan diskripsi secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren kebakaran hutan diprediksi menurun di masa yang akan datang yakni masing-masing tren luas kebakaran hutan dan lahan turun sebesar 12,54 ha per tahun, dan tren frekwensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan turun sebesar 2,32 satuan per tahun. Pola gambar pentagon menunjukkan skor aset modal penghidupan masyarakat yang bervariasi tergantung pada nilai masing-masing modal yang dimiliki masyarakat, yaitu modal manusia, modal sosial, modal alam, modal fisik, dan modal finansial. Aset penghidupan yang memiliki nilai terendah adalah finansial dan tertinggi adalah modal sosial. Aset modal sosial, yang meliputi distribusi terhadap kelompok dalam masyarakat, memiliki skor tertinggi, menunjukkan pentingnya interaksi sosial dan kerjasama dalam memperkuat keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, skor rendah dari aset modal finansial dan alam menyoroti potensi kerentanan dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola dan memperoleh manfaat dari sumber daya keuangan dan alam yang tersedia. Upaya untuk meningkatkan penghidupan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk mendukung program pemerintah dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan, maka masyarakat menerapkan strategi diversifikasi. Strategi ini mengharuskan masyarakat mencari alternatif mata pencaharian lebih banyak lagi, disamping itu pemanfaatan lahan semaksimal mungkin dengan menerapkan pola tanam Polikultur Terencana.
Kata Kunci: Penghidupan Masyarakat, Kebakaran Hutan dan Lahan.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Community Livelihoods, Forest and Land Fires. |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 01 Aug 2024 07:10 |
Last Modified: | 01 Aug 2024 07:10 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35470 |