Penggunaan Kombinasi Senyawa Atraktan Ekstrak Daun Jagung dengan Warna Perangkap yang Berbeda terhadap Ketertarikan Spodoptera frugiperda (J.E. Smith) (Lepidoptera: Noctuidae) di Lapang

Spodoptera frugiperda (J.E.Smith) (Lepidoptera: Noctuidae) merupakan hama paling merusak yang dapat menurunkan produksi sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat. Penggunaan senyawa atraktan dapat digunakan dalam pengendalian hama yang ramah lingkungan. Sinergitas penggunaan perangkap dengan senyawa atraktan yang tepat penting dilakukan untuk efektivitas perangkap hama. Penelitian bertujuan untuk menguji efektivitas kombinasi ekstrak daun jagung dengan warna perangkap yang berbeda untuk menarik S. frugiperda. Penelitian dilaksanakan di Desa Sanrobone, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar pada bulan Juni hingga Juli 2023 pada tanaman dalam fase vegetatif. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu penggunaan senyawa atraktan (pelarut metanol, pelarut n-heksan, ekstrak metanol daun jagung 50% dan ekstrak n-heksan daun jagung 50%) dan faktor kedua yaitu warna perangkap (kuning dan putih) dengan tiga kali ulangan pada setiap kombinasi perlakuan. Parameter pengamatan adalah jumlah S. frugiperda yang tertarik pada perangkap, ketertarikan S. frugiperda jantan dan betina, laju tangkapan harian dan jenis serangga lain yang tertarik pada perangkap. Hasil penelitian menunjukkan ketertarikan S. frugiperda tertinggi ditemukan pada kombinasi perlakuan ekstrak n-heksan daun jagung 50% dan perangkap warna kuning dengan rata-rata sebesar 16 individu per pengamatan. Ketertarikan S. frugiperda jantan lebih tinggi dibanding betina yaitu sebanyak 30,32 imago jantan dan 1,67 imago betina dengan rasio 30:1. Penggunaan senyawa atraktan berbeda nyata pada perlakuan ekstrak n-heksan daun jagung 50% dibanding perlakuan senyawa lainnya, dan ketertarikan terhadap perangkap kuning lebih tinggi dibanding perangkap putih. Lama waktu dedah senyawa di lapang hingga tiga hari setelah aplikasi dan ditemukan rata-rata S. frugiperda tertinggi pada hari pertama pada semua perlakuan.