Hubungan Tingkat Pengetahuan Dalam Membersihkan Serumen Telinga Dengan Kejadian Serumen Obturans Pada Siswa SMP Kristen Elim Makassar = The Relation Of The Level Of Knowledge In Ear Cerumen Cleaning And The Incident Of Cerumen Obturans In Elim Christian Junior Highschool Makassar

Latar Belakang : Telinga memiliki fungsi utama sebagai indra pendengaran yang sangat diperlukan dalam memudahkan komunikasi antar manusia. Selain memiliki fungsi pendengaran, telinga juga memiliki peranan penting dalam keseimbangan. Mengingat pentingnya fungsi telinga dalam tubuh manusia maka diperlukan perhatian khusus dalam menjaga kesehatan telinga dan pendengaran. Namun hanya sedikit masyarakat yang mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan telinga dengan baik. Salah satu kebiasaan masyarakat dalam membersihkan telinga adalah dengan menggunakan cotton bud yang justru dapat mengakibatkan trauma pada liang telinga. Menurut World Health Organisation (WHO) saat ini diperkirakan terdapat 360 juta (5%) orang di dunia yang mengalami gangguan pendengaran. Sebesar 60% gangguan pendengaran yang terjadi pada masa kanak-kanak disebabkan oleh penyebab yang dapat dicegah. Sumbatan kotoran telinga atau disebut juga serumen prop menjadi salah satu penyebab gangguan telinga yang banyak ditemukan pada anak-anak usia sekolah. Pada hasil survei yang dilakukan di beberapa sekolah di Indonesia, prevalensi serumen prop pada anak sekolah cukup tinggi, yaitu antara 30-50 %. Serumen prop telinga ini dapat mengganggu kualitas suara yang didengar oleh penderita karena adanya gangguan penghantaran gelombang suara. Tentu saja jika hal ini terjadi pada anak usia sekolah maka produktivitas serta proses belajar di sekolah akan terganggu. Data mengenai tingkat pengetahuan dalam membersihkan serumen telinga pada siswa SMP di Makassar masih sangat terbatas sehingga dibutuhkan upaya pemberian informasi mengenai dalam membersihkan serumen telinga bagi siswa secara umum. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data mengenai hubungan tingkat pengetahuan dalam membersihkan serumen telinga dengan kejadian serumen obturans pada siswa. Tujuan : untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dalam membersihkan serumen telinga dengan kejadian serumen obturans pada siswa SMP Kristen Elim Makassar. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penilitian observasional deskriptif. Variabel tingkat pengetahuan dalam membersihkan serumen telinga diukur dengan menggunakan kuesioner yang telah tervalidasi, sedangkan variabel serumen obturans diketahui dengan menggunakan otoskop. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dan minimal sampel dihitung dengan rumus Slovin sehingga didapatka minimal sampel yaitu 77 orang. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan siswa dalam membersihkan serumen telinga sebagian besar tergolong cukup (58,3%) dan terdapat 30 siswa (35,7%) mengalami serumen obturans. Dari hasil uji komparatif Chi-square antara tingkat pengetahuan dan kejadian serumen obturans didapatkan hubungan bermakna (p<0,05). Kesimpulan : Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dalam membersihkan serumen telinga dengan kejadian serumen obturans.

Kata Kunci : tingkat pengetahuan siswa, membersihkan serumen telinga, serumen obturans