Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pekerjaan Kolom pada Proyek Konstruksi Gedung ( Studi Kasus : Proyek Pembangunan Mall Pelayanan Publik Kota Makassar )= Analysis of Occupational Health and Safety (K3) Risk of Colomn Work in Building Construction Project ( Case Study : Makassar Government Center and Service (MGCS) Construction Project )

Pengerjaan suatu proyek konstruksi tidak hanya melibatkan pekerja tetapi juga melibatkan alat-alat pendukung, seperti alat-alat berat, sehingga risiko kecelakaan kerja lebih tinggi dari jenis risiko lainnya. Menurut data Kementerian PUPR tahun 2017, sektor konstruksi merupakan penyumbang kasus kecelakaan terbesar di Indonesia dengan rata-rata kejadian sekitar 32% setiap tahunnya. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan gedung Mall Pelayanan Publik yang berlokasi di Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di setiap proyek sangat penting untuk meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan kerja guna menciptakan lingkungan kerja yang aman serta mendukung lancarnya aktivitas proyek pembangunan Gedung Mall Pelayanan Publik. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah mengidentifikasi dan menganalisis jenis risiko K3 yang terjadi pada setiap tahapan pengerjaan kolom serta upaya pengendalian terhadap risiko yang timbul. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan Wawancara dengan perwakilan responden untuk mendapatkan item risiko serta penanganan terhadap variabel risiko yang teridentifikasi dan mempelajari dokumen perusahaan yang berhubungan dengan masalah K3. Analisis risiko menggunakan perkalian Matrix Probability Impact menggunakan metode standar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2021. Pada metode ini dilakukan penilaian terhadap bahaya yang ada untuk mengetahui tingkat risiko yang akan muncul. Hasil identifikasi risiko yang dilakukan, terdapat 35 jenis risiko pada tahap pengerjaan kolom dimana terdapat 6 potensi risiko yang termasuk dalam kategori risiko sedang (nilai risiko 5-12), dan 29 potensi risiko yang termasuk dalam kategori risiko rendah (nilai risiko 1-4).