Revitalisasi Fungsi Pinisi (Dari Usaha Perdagangan ke Pariwisata Maritim)

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui gambaran pinisi ditinjau dari keaslian budaya benda dan tak benda 2) Mengetahui rekayasa revitalisasi Pinisi dalam pengelolaan sector usaha parawisata. 3) Mengetahui factor-faktor pendukung atau penghambatnya dari revitalisasi pinisi melalui pengelolaan parawisata. Secara umum penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif-deskriptif dan analisis menggunakan metode etnografi. Data dikumpulkan melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam dan studi data sekunder.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pinisi merupakan warisan budaya benda dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki nilai historis dan estetika tinggi. Keaslian pinisi terletak pada bentuk dan konstruksi lambung kapalnya. Kebudayaan dan tradisi pelayaran pinisi juga termasuk ke dalam warisan budaya tak benda yang sangat kaya. Mulai dari tradisi pembuatan pinisi secara turun temurun, ritual peluncuran, hingga aturan dan hierarki di kapal. 2) Revitalisasi kapal pinisi dalam industri pariwisata masih menghadapi berbagai tantangan, tetapi potensi kemajuannya besar. Dengan restorasi armada yang memadai, peningkatan kualitas SDM pelayaran, pengembangan inovasi produk wisata bernilai tinggi, terobosan strategi pemasaran yang efektif, serta dukungan infrastruktur dan kebijakan dari pemangku kepentingan terkait, sektor pariwisata bahari berbasis kapal pinisi tradisional ini dapat menjadi salah satu keunggulan kepariwisataan Indonesia. 3) Revitalisasi pinisi sebagai pariwisata di Indonesia dipengaruhi beragam faktor. Jika dirancang dan dikelola dengan matang, pengembangan wisata bahari berbasis pinisi sangat potensial mengingat minat wisatawan lokal dan mancanegara yang besar. Namun, kendala pendanaan restorasi armada, minimnya SDM terampil, lemahnya infrastruktur pendukung, hingga persaingan dengan kapal modern dapat menghambat pertumbuhan.