PENERAPAN PASAL 231 KUHP TERHADAP PERTUNJUKKAN MUSIK GOYANG EROTIS DI KABUPATEN BARRU (studi Kasus Putusan No. 162/Pid.B/2008/PN.BR)

Penulis melakukan penelitian di Pengadilan Negeri Barru. karena kasus yang menyangkut tindak pidana Kesusilaan telah di putuskan oleh Hakim Pengadilan Negeri Barru dengan Putusan No. 162/ Pid.B/ 2008/ PN.BR.
Penelitian ini bertujuan untuk. (1) Untuk mengetahui sejauhmana penerapan Pasal 281 KUHP yang diterapkan terhadap pertunjukkan musik goyang erotis. (2) Untuk mengetahui bagaimana peran Aparat Kepolisian sebagai Penyidik di dalam menanggulangi pertunjukkan musik goyang erotis.
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui teknik wawancara langsung dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi sedangkan data sekunder merupakan penelaan bahan-bahan pustaka yang relevan dengan penelitian berupa literatur-literatur, peraturan perundang-undangan, dan dokumentasi dari instansi terkait.
Dari hasil penelitian didapatkan, (1) Penerapan Pasal 281 KUHP terhadap pertunjukkan musik goyang erotis sudah tepat karena semua unsur tindak pidana yang dilakukan tersangka sudah dilanggar dan menimbulkan efek jera terhadap tersangka, tapi masalahnya efek jera tersebut tidak berlaku pada Peiaku goyang eroiis Lainnya yang beium di proses secara pidana atau belum pernah menjadi tersangka dalam jenis kasus yang sama. (2) Peran Aparat Kepolisian sebagai Penyidik di dalam menanggulangi tindak pidana kesusilaan tersebut sudah memenuhi prosedur-prosedur penyidikan karena jika seorang biduan di dapat melakukan tindak pidana di tempat kejadian tersebut, anggota kepolisian langsung melakukan tindakan pertama pada aaa» di tempat kejadian dan menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka dan melakukan, penangkapan, penggeledahan, dan penyitaan serta juga termasuk penangkapan dan penyitaan semua alat-alat elekton dan personil elekton.