PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR DALAM MENURUNKAN POST OPERATIVE NAUSEA AND VOMITING (PONV) PADA PASIEN POST ARTHROSCOPY SYNOVECTOMY DEBRIDEMENT DENGAN SPINAL ANESTESI DI IBS RSPTN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Nurul Rezky Mardianthy, R014221057, PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR DALAM MENURUNKAN POST OPERATIVE NAUSEA AND VOMITING (PONV) PADA PASIEN POST ARTHROSCOPY SYNOVECTOMY DEBRIDEMENT DENGAN SPINAL ANESTESI DI IBS RSPTN UNIVERSITAS HASANUDDIN, dibimbing oleh Takdir Tahir dan Syahrul Ningrat
Latar belakang: Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) merupakan salah satu efek samping yang paling sering dikeluhkan pasien pasca operasi diiakibatkan komplikasi dari spinal anestesi. Keluhan mual-muntah ini seringkali dianggap akan hilang dengan sendirinya, namun jika hal ini dibiarkan tanpa penanganan yang baik dapat menimbulkan masalah seperti asfiksia, hipoksia, dan hiperkapnia. Penanganan keluhan mual-muntah pasca operasi dengan pendekatan non-farmakologi mulai banyak diterapkan salah satu yaitu dengan terapi akupresur pada titik seperti PC6 yang ditemukan memiliki pengaruh dalam mengatasi PONV pasien post spinal anestesi.
Tujuan: Diketahuinya efek dari penerapan terapi akupresur untuk menurunkan Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) pada pasien Post Arthroscopy Synovectomy Debridement dengan spinal anestesi RS PTN Universitas Hasanuddin.
Metode: Karya ilmiah akhir ini merupakan studi kasus deskriptif dengan metode single case study untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi akupresur dalam menangani PONV pada pasien post arthroscopy synovectomy debridement dengan a. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan memantau keluhan dan tanda-tanda vital pasien melalui monitor. Penyajian data menggunakan tabel dan narasi untuk menjelaskan hasil yang didapatkan dari studi kasus.
Hasil: Pemantauan keluhan PONV dan tanda-tanda vital pasien Tn. AM sebelum dan setelah diberikan terapi akupresur pada titik P6 di ruang PACU selama 2 jam ditemukan adanya penurunan keluhan mual muntah dan perbaikan tanda-tanda vital. TTV awal ditemukan TD 171/85 mmHg, nadi 89 x/menit, suhu 35, 90, RR 18x/menit, pasien mengeluh merasa mual dan tampak gelisah. Setelah pemberian terapi dan evaluasi TTV pasien ditemukan TD 153/85 mmHg, nadi 56 x/menit, suhu 360, RR 18x/menit, pasien mengatakan tidak ada rasa mual dan pasien tampak tenang.
Kesimpulan dan Saran: Gejala PONV dan tanda-tanda vital pasien Tn. AM sebelum dan setelah diberikan terapi akupresur ditemukan adanya penurunan keluhan mual muntah dan perbaikan tanda-tanda vital pasien. Melalui kerya tulis ini diharapkan terapi akupresur dapat digunakan dan diterapkan secara masif sebagai intervensi keperawatan mandiri penanganan mual muntah pasien post operasi oleh perawat di ruang PACU