Politik ekologi dan keberlanjutan kopi arabika (Coffea arabica L.) di Timor Leste

LUCIO MARCAL GOMES. Politik ekologi dan keberlanjutan kopi arabika (Coffea arabica L.) di Timor Leste. ( dibimbing oleh M. Saleh S. Ali, Ambo Ala dan Darmawan Salman).
Penelitian ini sebagai respon terhadap kebutuhan mendalam untuk memahami hubungan antara politik ekologi, dan keberlanjutan dalam usaha tani kopi arabika di Timor Leste. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis aspek teknik dalam mengkaji dinamika dan karakteristik kopi arabika secara ekonomi, sosial dan ekologi; 2) mengidentifikasi potensi keberlanjutan usaha tani kopi arabika; 3) menganalisis relasi stakeholders dalam pengembangan kopi arabika; 4) menganalisis skenario pelibatan stakeholders dalam mendorong usaha tani kopi arabika. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan focus group discussion, dengan pemilihan sampel memanfaatkan teknik purposive sampling dan analisis data menggunakan Microsoft excel 2010. Kami menemukan, karakteristik dan latar belakang petani seperti tingkat pendidikan, biaya sarana, pengalaman usaha tani, luas lahan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha tani. Hasil menunjukan, kabupaten Ainaro, Ermera, dan Liquisa berpotensi untuk di lanjutkan budidaya tanaman kopi pada masa yang akan datang. Usaha tani perkebunan kopi tidak hanya melibatkan petani, tetapi pemangku kepentingan seperti instansi pemerintah, instansi swasta, kelompok tani, dan masyarakat. Semua aktor memainkan peran dan kepentingan masin-masin dalam mendorong usaha tani kopi arabika di Timor-Leste, dan memberikan hasil cukup keberlanjutan pada aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan kelembagaan dalam usaha tani kopi. Jadi karakteristik petani berpengaruh terhadap pendapatan dan produksi. Usaha tani berpotensi di lanjut karena petani merasa mendapatkan keuntungan. Relasi antara stakeholders dalam usaha tani kopi arabika sangat penting untuk memastikan keberlanjutan. Skenario dilakukan untuk menata keterlibatan stakeholders sesuai peran dan kepentingan. Petani merupakan aktor kunci, secara langsung terlibat dalam usaha perkebunan kopi di Timor Leste. Pemangku kepentingan lain perlu memiliki relasi yang baik dengan petani, untuk mendukung keberlanjutan.