Monitoring Tanda-Tanda Vital, Elektrolit, dan EKG pada Pasien Terpasang Temporary Pacemaker dengan Mode AAI, Setting 90 Bpm, Sensivity 3,0 mV, Output 6,0 mA di Ruang Cardiovascular Care Unit Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Latar Belakang: Takikardia ventrikel (VT) merupakan insiden aritmia yang memiliki mortalitas yang tinggi. Tingkat prevalensi dari distrimia secara umum diperkirakan sekitar 1,5% sampai 5% hingga populasi global. Sehingga, pasien yang memiliki gangguan kelistrikan jantung ini harus menggunakan paacemaker sebagai penunjang kestabilan ritme dari jantung. Keberhasilan dari temporary pacemaker sendiri bisa dilihat dari pemantauan tanda-tanda vital, dokumentasi mengenai lokasi dan tipe dari
lead pacu.
Hasil: Setelah melakukan pemantauan selama 3 hari pasien menggunakan temporary pacemaker didapatkan hasil pada hari pertama bahwa rate yang terpasang yaitu 80 bpm namun hasil nadi tidak sesuai dengan setting yaitu 78x/menit dengan keluhan pasien merasa sesak dan nyeri dada didukung oleh hasil EKG bahwa mendukung adanya atrial pacing tidak sesuai sehingga dinaikkan rate setting ke 90 bpm. Setelah dilakukan perubahan setting rate, hasil EKG menunjukkan keselarasan antara setting dan nadi pasien, keluhan sesak berkurang dan hasil EKG yang mendukung yaitu spike jatuh tepat sebelum gelombang P. Hasil elektrolit juga mempengaruhi terutama kalium sehingga proses pemasangan TPM dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
Kesimpulan dan Saran: Hasil monitoring tanda-tanda vital, elektrolit, dan EKG pada pasien terpasang TPM menunjukkan kondisi pasien yang membaik ditandai dengan keselarasan antara setting TPM dengan tanda-tanda vital, berkurangnya keluhan berupa sesak dan nyeri pada dada, hasil elektrolit juga menunjang keberhasilan TPM ini, diharapkan kepada perawat untuk mempertahankan monitoring pada TPM dan keluhan pada pasien, terutama hasil elektrolit pasien dengan penggunaan terapi yang mungkin mengganggu keseimbangan elektrolit.