Oktoviani, Nurul Fahmi (2023) MANAJEMEN BODY TEMPERATURE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERDARAHAN DAN PENURUNAN pH DARAH PASIEN POST CORONARY ARHERY BYPASS GRAFT (CABG) DI INTENSIF CARE UNIT (ICU) PUSAT JANTUNG TERPADU (PJT) RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
R014221005_skripsi_20-02-2024 Bab 1 - Bab 2.pdf
Download (2MB)
R014221005_skripsi_20-02-2024 Cover1.jpg
Download (307kB) | Preview
R014221005_skripsi_20-02-2024 Dapus.pdf
Download (2MB)
R014221005_skripsi_20-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
Nurul Fahmi Oktoviani. R014221005. MANAJEMEN BODY TEMPERATURE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERDARAHAN DAN PENURUNAN PH DARAH PASIEN POST CABG DI ICU PJT RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR. Dibimbing oleh Syahrul Ningrat dan Andul Majid
Latar Belakang : pemantauan suhu pasien post CABG kurang diperhatikan padahal body temperature yang optimal dianggap sebagai pengobatan lini pertama. perubahan kecil suhu tubuh dapat menyebabkan peningkatan biaya metabolism tubuh dan memengaruhi banyak kondisi fisiologis termasuk perdarahan dan peningkatan pH darah. Perawatan yang optimal diperlukan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas pasca operasi.
Tujuan : mendeskripsikan praktik Manajemen Body Temperature sebagai Upaya Pencegahan Perdarahan dan Penurunan pH Darah Pasien Post CABG serta memberikan bukti terbaru tentang manajemen body temperature (MBT) yang optimal pasca operasi CABG dalam rangka mendukung optimalisasi perawatan.
Metode : menggunakan metode single case design pada seorang laki-laki 51 tahun POH 1 di ICU PJT. Pasien diberikan tatalaksana berupa suhu ruangan di setting 17oC, pemberian selimut diatermal serta pendinginan intravascular dengan pemberian NaCl 0.9% melalui hemodinamik invasive
Hasil : Efek MBT pada hemostasis memengaruhi agregasi platelet yang meningkatkan viskositas darah yang dapat menyebabkan pendarahan. Saat temperatur meningkat, terjadi peningkatan pCO2 dan pO2, akibatnya pada penurunan pH (asidosis) sehingga meningkatkan kebutuhan metabolisme
Kesimpulan dan saran : Hipertermia dikaitkan dengan banyak efek samping peningkatan komplikasi kardiovaskular; pendarahan, kehilangan darah dan peningkatan kebutuhan metabolism akibat asidosis. Kontrol suhu yang ketat antara 32−36°C direkomendasikan pada pasien dan dipertahankan selama 24 jam untuk sebagai upaya pencegahan perdarahan dan penurunan pH darah agar metabolism tubuh tetap optimal
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : Body Temperature, Perdarahan, pH darah, CABG |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Keperawatan > Keperawatan |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 28 Jun 2024 01:47 |
Last Modified: | 28 Jun 2024 01:47 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/34798 |