HUBUNGAN STUNTING, ANEMIA TERHADAP KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI DI SMP/MTs KECAMATAN GALESONG SELATAN KABUPATEN TAKALAR = THE RELATIONSHIP BETWEEN STUNTING, ANEMIA AND THE INCIDENCE OF PREMENSTRUAL SYNDROME IN ADOLESCENT GIRLS IN MIDDLE SCHOOL/MTS, SOUTH GALESONG DISTRICT TAKALAR REGENCY

ISKI JUFRI, Hubungan Stunting, Anemia Terhadap Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri Di SMP/MTS Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar (dibimbing oleh Veni Hadju dan Sharvianty Arifuddin).
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Namun pada masa ini remaja putri tidak perduli mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat sehingga permasalahan yang sering terjadi yaitu gangguan menstruasi, masalah gizi yang berhubungan dengan anemia, gangguan belajar, gangguan psikologis, serta masalah kegemukan. Tujuan dalam penelitian ini mengetahui hubungan stunting, anemia terhadap kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri. Metode observational analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi semua remaja putri yang berstatus aktif bersekolah di SMP/MTs Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Teknik pengambilan sampel purposive sampling berjumlah 247 sampel. Analisis uji chi-square dan Mann-whitney.
Hasil penelitian menunjukan dari 62 responden yang stunting mengalami PMS ringan mengalami stunting 31 orangBerdasarkan hasil uji Chi-Square ada hubungan yang signifikan antara stunting, anemia terhadap kejadian premenstruasi sindrom dengan nilai p-value 0.000≤0.05. Dikuatkan dengan hasil uji Mann-whitney didapatkan nilai p-value stunting 0.006≤0.05 dan anemia 0.000≤0.05. stunting dan anemia memperberat keluhan premenstruasi sindrom baik gejalah psikologis, perilaku maupun fisik.

Kata Kunci : Stunting, Anemia, Premenstruasi Sindrom, Remaja, Putri