Pengaruh Perhutanan Sosial Terhadap Perubahan Tutupan Lahan di Wilayah Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bulusaraung = The Influence of Social Forestry on Land Cover Changes in the Bulusaraung Forest Management Unit (KPH) Working Area

Perubahan tutupan hutan di Indonesia bersifat dinamis dalam setiap kurun waktu. Deforestasi pada periode tahun 2019 adalah sekitar 1,47 juta hektar per tahun. Deforestasi merupakan kegiatan konversi lahan hutan ke non-hutan yang dilakukan secara langsung oleh aktivitas manusia, Degradasi hutan adalah perubahan kelas tutupan hutan (misal dari hutan ke pertanian) yang disertai dengan penurunan kapasitas produksi. Beberapa penyebab degradasi hutan adalah eksploitasi hutan, perambahan, pengambilan kayu bakar, penebangan kayu, kebakaran hutan, penggembalaan atau perladangan, dalam hal ini pemerintah telah mempromosikan program perhutanan sosial sebagai solusi dalam mengakomodasi kebutuhan masyarakat sekitar hutan akan lahan dan juga mekanisme agar tutupan hutan dapat bertambah. Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bulusaraung merupakan salah satu KPH yang meliputi program Perhutanan Sosial dengan kebutuhan lahan yang semakin tinggi seiring dengan bertambahnya penduduk, maka perlu dilakukan identifikasi perubahan penutupan lahan di areal kerja Bulusaraung. Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Kawasan Pengelolaan Hutan ini yaitu memiliki beberapa Skema dan Izin Pengelolaan Perhutanan Sosial Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), dan Hutan Desa (HD). Dalam pengelolaannya, indikator yang mempengaruhi Perhutanan Sosial yaitu, perizinan, pendampingan, kelembagaan kelompok tani, tata kelola konflik, dan kontribusi pada kelestarian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mewujudkan hutan yang lestari dan masyarakat yang sejahtera.

Keywords : Perubahan Tutupan Lahan, Perhutanan Sosial, KPH Bulusaraung dan Pengaruh Perhutanan Sosial