HUBUNGAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SDN 17 WOJA KABUPATEN DOMPU NUSA TENGGARA BARAT

Mia Okta Ningsih. R011191018. HUBUNGAN PERILAKU MAKA DENGAN STATUS GIZI
ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SDN 17 WOJA KABUPATEN DOMPU NUSA TENGGARA
BARAT. Dibimbing Oleh Syahrul Said dan Akbar Harisa.
Latar Belakang: Perilaku makan anak merupakan faktor penentu status gizi, sebab perilaku
makan akan mempengaruhi asupan energi melalui pilihan tentang kapan dan dimana untuk makan,
jenis dan jumlah makanan yang dipilih, termasuk keputusan untuk memulai dan menghentikan
makan.
Tujuan: Mengetahui hubungan perilaku makan dengan status gizi anak usia 6-12 tahun di SDN 17
Woja Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional. Teknik sampling yang digunakan
adalah Purposive Sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 110 responden. Status gizi
ditentukan menggunakan pengukuran antropometri (TB, BB). Perilaku makan anak diukur dengan
menggunakan skala CEBQ (Children Eating Behavior Questionnaire).
Hasil: Pada penelitian ini diperoleh sebanyak 46 (41.8%) mengalami gizi kurang, 57 (51.8%)
mengalami gizi normal, serta 7 (6.4%) mengalami gizi lebih dan disertai 51 (46.4%) mengalami
tinggi badan pendek, 59 (53.6%) tinggi badan normal. Ada hubungan perilaku makan dengan
status gizi ditinjau dari subskala Enjoyment Of Food (p=0,000), Food Responsveness (p=0.018),
Emotional Over Eating (p=0.031), Satiety Responsiveness (p=0.002), dan Food Fussiness
(p=0.001).
Kesimpulan dan Saran: Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan perilaku
makan anak. Diharapkan dapat memberikan informmasi tentang status gizi anak sehingga dapat
memperbaiki status gizi anak usia 6-12 tahun di SDN 17 Woja Kabupaten Dompu Nusa Tenggara
Barat.
Kata Kunci : Perilaku Makan Anak, Status Gizi
Sumber Literatur : 40 (2001-2023)