Pendugaan Musim dan Upaya Optimal Penangkapan Ikan Madidihang (Thunnus albacares) Berdasarkan Data Pendaratan Ikan di PPS Kendari = Estimation of Seasonal and Optimal Fishing Effort for Madidihang Tuna (Thunnus albacares) Based on Fish Landing Data at Kendari Fishing Port

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pendugaan musim Penangkapan Ikan Madidihang (Thunnus albacares) dan mendeskripsikan hubungan parameter oseanografi dengan hasil tangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) di perairan Barat Laut Banda, serta mengkaji potensi hasil tangkapan maksimum lestari dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai informasi pengelolaan stok dan strategi manajemen penangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) bagi stakeholder dan nelayan. Penelitian ini berlangsung sejak Oktober – Desember 2023 di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. Data yang digunakan pada penelitian ini diantaranya, Data primer menggunakan hasil data survey wawancara pada nelayan yang berada di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dan data sekunder menggunakan data produksi hasil tangkapan dan jumlah usaha penangkapaan (trip) Ikan Madidihang yang bersumber dari database Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dalam kurun waktu 7 tahun (2016 – 2022) serta data citra satelit Suhu Permukaan Laut (SPL), Klorofil-a, arus air laut, dan salinitas yang bersumber dari oceancolor, Avisoo Altimetry, dan Copernicus dalam kurun waktu 7 tahun (2016 – 2022). Analisis data menggunakan analisis runtun waktu (time series analysis) yang dilanjutkan dengan perhitungan rata – rata bergerak (moving average) untuk menentukan musim penangkapan, penelitian ini juga menggunakan analisis Model surplus Produksi untuk menduga potensi hasil tangkapan maximum lestari yang 80% hasilnya akan menjadi acuan Jumlah Tangkapan yang diperbolehkan, Analisis pengolahan data citra satelit oseanografi menggunakan software ArcGIS. Hasil penelitian ini menujukan puncak musim penangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) yang berada di perairan Barat Laut Banda yaitu pada Musim Peralihan II tepatnya pada bulan September sedangkan musim panceklik terjadi pada Musim Peralihan I tepatnya pada bulan Maret. penelitian ini juga menunjukan bahwa hubungan jumlah hasil tangkapan berbanding lurus dengan parameter oseanografi Salinitas, Klorofil – a, arus air laut pada musim puncak dan musim panceklik, sedangkan parameter oseanografi Suhu Permukaan Laut menunjukan hubungan yang berbanding terbalik dengan hasil tangkapan. Selain itu penelitian ini menunjukan tangkapan ikan madidihang (Thunnus albacares) di bagian Barat Laut Banda memiliki tingkat rata – rata jumlah hasil tangkapan yang belum mencapai level maksimum jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) yaitu pada 88% sedangkan potensi hasil tangkapan maksimum lestari berada pada 70%.

Keywords : Ikan Madidihang, Musim penangkapan, Jumlah Tangkapan yang diperbolehkan, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a, Salinitas, Arus Air Laut.