Preferensi Lalat Buah (Bactrocera spp) Terhadap Perangkap Atraktan Metyl Eugenol Dengan Jumlah Pintu Perangkap dan Bahan Aktif yang Berbeda

Salah satu masalah yang kerap kali dikeluhkan oleh petani cabai merah yaitu serangan hama lalat buah. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi populasi lalat buah di pertanaman cabai yaitu menggunakan perangkap beratraktan. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh jumlah pintu masuk pada perangkap serta keefektifan alkohol dibandingkan kloroform dengan pengenceran menggunakan air dalam menarik lalat buah (Bactrocera spp.). Lokasi pengujian di kebun percobaan (Experimental Farm), Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar, berlangsung pada bulan November 2021 sampai selesai. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dua faktor yaitu faktor pertama: perlakuan berbagai jumlah pintu masuk perangkap terdiri dari 4 taraf :AI = perangkap dengan jumlah pintu masuk 4, A2 = perangkap dengan jumlah pintu masuk 8, A3 = perangkap dengan jumlah pintu masuk 12, A4 = perangkap dengan jumlah pintu masuk 16, faktor perlakuan kedua adalah konsentrasi campuran dari air alkohol dan kloroform terdiri dari tiga taraf yaitu: B1 = air 400 mL per perangkap, B2 = air 400 mL dan alkohol 8 mL per perangkap, B3 = air 400 mL dan kloroform 4 mL per perangkap. Setiap kombinasi perlakuan masing-masing terdiri dari 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari satu perangkap, dengan demikian total perangkap yang digunakan adalah 48 perangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkap dengan pintu masuk 16 (A4) menangkap lalat buah terbanyak yaitu dengan rata-rata 24,50 imago/perangkap. dan bahan pengawet kloroform (B3) lebih banyak menangkap lalat buah terbanyak yaitu dengan rata-rata 24,50 imago/perangkap.