Uji Daya Hambat Produk "Dharosdent" Desinfektan Hasil Cetakan Rahang Berbahan Alami terhadap Jamur Candida albicans sebagai Pengendalian Kualitas Produk = Inhibition Test of "Dharosdent" A Natural-Based Dental Impression Desinfectant to Against Candida albicans For Quality Control of Product

Latar Belakang: Dokter gigi berisiko tinggi tertular penyakit dari mikroorganisme rongga mulut pada saat melakukan perawatan gigi. Salah satu prosedur perawatan gigi yang berpotensi mengakibatkan infeksi silang adalah prosedur pencetakan rahang. Sebanyak 67% bahan yang dikirim dokter gigi ke laboratorium gigi terkontaminasi oleh mikroorganisme rongga mulut, salah satu diantaranya ialah jamur Candida albicans. Penggunaan desinfektan hasil cetakan rahang merupakan solusi masalah tersebut. Bahan desinfektan yang banyak digunakan berbahan kimia yang memiliki efek samping seperti berbau tajam, mengiritasi kulit atau terasa panas jika terkena kulit, dan diaplikasikan dengan teknik perendaman sehingga dapat menyebabkan perubahan dimensi hasil cetakan rahang. Kelopak bunga Rosella (Hibiscus Sabdrariffa L.) menjadi salah satu bahan alami yang mengandung senyawa polifenol berupa antosianin, tannin, saponin, dan flavonoid yang memiliki aktivitas antijamur. Produk Dharosdent merupakan desinfektan hasil cetakan rahang berbahan dasar alami berupa ekstrak kelopak bunga Rosella yang praktis digunakan dengan teknik penyemprotan. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas produk Dharosdent sebagai desinfektan hasil cetakan rahang dari ekstrak bunga Rosella dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Metode : Jenis penelitian yang digunakan ialah analitik eksperimental laboratoris dengan desain penelitian post-test only control group. Kelompok perlakuan pada penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu produk Dharosdent, sodium hipoklorit sebagai kontrol positif, dan aquades sebagai kontrol negatif serta Candida albicans sebagai jamur uji. Metode pengujian antijamur menggunakan metode difusi cakram (Kirbu and Bauer) dengan replikasi sebanyak 9 kali. Hasil uji tersebut dilihat setelah diinkubasi selama 24 jam pada suhu 25 °C. Diameter zona hambat dihitung menggunakan jangka sorong secara vertikal, horizontal, dan diagonal. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-wallis yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc Mann Whitney. Hasil Penelitian : Diameter zona hambat yang terbentuk terbesar pada produk Dharosdent yaitu 23,56 yang berarti sangat kuat dan dilanjutkan sodium hipoklorit sebagai kontrol positif yaitu 17,97 yang berarti kuat. Hasil analisis Kruskal-wallis didapatkan H1 diterima dengan p=0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara semua kelompok perlakuan terhadap jamur Candida albicans yang berarti produk Dharosdent efektif menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Kemudian hasil analisis Post Hoc Mann-Whitney yaitu p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna tiap kelompok perlakuan. Kesimpulan : Produk Dharosdent sebagai desinfektan hasil cetakan rahang berbahan alami berupa ekstrak kelopak bunga Rosella memiliki potensi antijamur dan efektif menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.

Keywords : Dharosdent, Candida albicans, Kualitas produk