PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT PADA PEMILIHAN BUPATI TAHUN 2015 DI KABUPATEN BARRU (STUDI KASUS TERPILIHNYA KEMBALI TERSANGKA KORUPSI ANDI IDRIS SYUKUR SEBAGAI BUPATI TAHUN 2015-2020) = Community voting behavior in the 2015 Regent Election of Barru Regency (Case Study of the Re-election of Corruption suspect Andi Idris Syukurs as Regent 2015-2020

ABSTRAK Muliani. NIM E11116508. Perilaku memilih Masyarakat pada Pemilihan Bupati Tahun 2015 Kabupaten Barru (Studi Kasus Terpilihnya kembali tersangka Korupsi Andi Idris Syukursebagai Bupati Tahun 2015-2020). Dibimbing oleh Pembimbing Utama bapak Andi Yakub dan Pembimbing Pendamping bapak Andi Naharuddin.Pilkada merupakan kontestasi politik di tingkat kabupaten yang dilakukan 5 tahun sekali, dalam peroses pilkada tugas utama calon bupati dan wakil bupati untuk mengambil simpati masyarakat untuk menyakinkan dirinya untuk dipilih. Permasalahan pilkada di kabupaten Barru yaitu terkait adanya calon yang menjadi tersangka kasus korupsi yang dimana dalam penelitian ini akan menjelaskan tentang perilaku pemilih masyarakat Kabupaten Barru dalam menentukan pilihan politiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kontsruk perilaku pemilih di kabupaten Barru dalam menentukan pilihan politiknya dalam pilkada kabupaten barru. Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan dengan metode kualititaf yang dimana dilakukan wawancara mendalam kepada informan yang dianggap sesuai dengan penelitian ini guna menjadi gambaran dalam penulisan hasil penelitian ini dan kemudian diolah dengan menggunakan perbandingan teori dan beberapa pendekatan guna menghasilkan tulisan yang ilmiah. Untuk menjelaskan hasil penelitian ini, penulis menggunakan teori perilaku pemilih serta pendekatan konsep secara sosilogis, psikologis, serta pendekatan pemilih rasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku pemilih dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadapt partai politik, sikap terhadap kandidat yang dicalonkan dalam pemilihan umum dan sikap terhadap isu-isu yang berkembang sebelum pelaksanaan pemilu.sedangkan Pendekatan pilihan rasional melihat kegiatan memilih sebagi produk kalkulasi untung dan rugi, yang dimana pertimbangan tidak hanya tentang “ongkos”. Pertimbangan untung dan rugi digunakan untuk membuat keputusan tentang partai atau kandidat yang dipilih, terutama untuk membuat keputusan apakah ikut memilih atau tidak ikut memilih.

Kata kunci : Perilaku Pemilih, Partai politik, Pilkada, korupsi