GAMBARAN STATUS DMF-T DAN OHI-S PADA ANAK TUNARUNGU DI KOTA MAKASSAR = DESCRIPTION OF DMF-T AND OHI-S STATUS IN DEAF CHILDREN IN MAKASSAR CITY

Latar Belakang: Di Indonesia masalah kesehatan gigi dan mulut tergolong tinggi, berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018 masalah kesehatan gigi dan mulut mengalami peningkatan dari tahun 2013 yaitu dari 25,9% menjadi 57,6%. Kesehatan gigi merupakan salah satu hal terpenting bagi pertumbuhan anak. Namun, di Indonesia tidak banyak orang tua yang peduli akan kesehatan gigi anak, terlebih pada anak dengan kebutuhan khusus (disabled children). Anak tunarungu merupakan salah satu kelompok populasi utama anak- anak dengan kebutuhan perawatan kesehatan khusus. Pemeliharaan kesehatan mulut anak tunarungu merupakan masalah yang menantang, karena kurangnya keterampilan komunikatif dan akses ke perawatan gigi. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran status DMF-T dan OHI-S anak tunarungu di kota Makassar. Hasil: Dari 107 sampel, usia 7 tahun memiliki indeks DMF-T yang paling tinggi sebesar 12,20 dibandingkan usia lainnya. Pada indeks OHI-S usia 12 tahun memiliki skor tertinggi yaitu kategori sedang dengan skor 2,8. Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa rerata indeks karies gigi berdasarkan Decay, Missing, Filling, Tooth (DMF- T) pada anak tunarungu tergolong dalam kategori sangat tinggi dengan skor 7,41 dan rerata status kebersihan gigi dan mulut berdasarkan Oral Hygiene Index Simplifies (OHI-S) tergolong dalam kategori sedang dengan skor 1,9.

Kata Kunci: “Kebersihan gigi dan mulut”, “Karies”, “Anak tunarungu”