Korelasi antara Diameter Uterus dengan Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) pada Sapi Bali = Correlation between Uterine Diameter and Success Rate of Artificial Insemination (AI) in Bali Cattle

Pemeriksaan ukuran diameter uterus dan kebuntingan merupakan salah satu tindakan yang penting dilakukan untuk mengetahui bunting atau tidaknya seekor ternak sapi secara cepat dan layak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ukuran diameter uterus terhadap keberhasilan IB. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2023 di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan 47 ekor sapi Bali betina dan dibagi menjadi beberapa pengamatan pada satu variabel penelitian; P1 = Diameter Uterus (<20 mm) Tidak ada nada, P2 = Diameter Uterus (20-24 mm) Sedikit nada, P3 = Diameter Uterus (25-30 mm) Nada bagus, P4 = Diameter Uterus (>30 mm) Nada tegak atau sangat bagus. Parameter yang diamati adalah angka kebuntingan dengan mengukur Non Return Rate (NRR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ukuran diameter uterus pada P1 memiliki nilai NRR sebesar 42,9% (7 ekor) tidak berbeda nyata (P>0.05) dengan P2 yang memiliki nilai NRR sebesar 63,7% (11 ekor), sedangan P1 berbeda nyata (P<0.05) dengan P3 memiliki nilai NRR sebesar 77,8% (27 ekor), dan P1 tidak berbeda nyata dengan P4 yang memiliki nilai NRR 100% (2 ekor). Sedangkan korelasi antara diameter uterus terhadap umur diperoleh sapi Bali dengan umur 2 tahun (1 cm – 3 cm), kemudian dengan umur 4 tahun (1,5 cm – 3 cm) dan pada umur 8 sampai 13 tahun memiliki ukuran (2 cm – 4 cm). Berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Diameter Uterus pada sapi Bali berkolerasi dengan tingkat keberhasilan inseminasi buatan IB, semakin besar uterus maka akan semakin tinggi angka kebuntingan. Umur sapi dapat mempengaruhi perubahan ukuran diameter uterus pada ternak sapi.

Keywords : Diameter Uterus, Inseminasi Buatan, Korelasi Diameter Uterus, Pengamatan Non Return Rate, Sapi Bali.