STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS CABAI KATOKKON DI DESA KAPALA PITU KECAMATAN KAPALA PITU KABUPATEN TORAJA UTARA = DEVELOPMENT STRATEGY OF KATOKKON CHILDREN AGRIBUSINESS IN KAPALA PITU VILLAGE KAPALA PITU DISTRICT NORTH TORAJA DISTRICT

Cabai Katokkon adalah salah satu kultivar dari Tanah Toraja, namun belum banyak dikembangkan dan dikenal secara meluas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi upaya pengembangan agribisnis cabai katokkon dan untuk menyusun strategi pengembangan agribisnis cabai katokkon di Desa Kapala Pitu, Kecamatan Kapalapitu, Kabupaten Toraja Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan analisis SWOT dengan jumlah informan 11 orang yang terdiri dari 1 orang petugas penyuluh pertanian lapangan, dan 10 petani cabai katokkon. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 8 poin strategi pengembangan agribisnis cabai katokkon di Desa Kapala Pitu, Kecamatan Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara, diantaranya: 1) Mengoptimalkan mengembangkan kualitas cabai katokkon seiring dengan meningkatnya permintaan cabai dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan dukungan dari pemerintah daerah yang memadai berupa bibit cabai katokkon, 2) Memaksimalkan pengalaman berusahatani petani dan ketersediaan sarana produksi dengan adanya dukungan dari pemerintah, 3) Melakukan pembinaan berupa penyuluhan bersama kelompok tani dengan bantuan dari pemerintah, 4) Meningkatkan kesadaran petani akan pengelolaan lahan dengan memberikan kebijakan dari pemerintah kepada petani untuk menerapkan program ketahanan pangan untuk memenuhi permintaan cabai katokkon, 5) Memberikan pelatihan dan wawasan khusus bagi petani dalam penggunaan peralatan usahatani, sehingga dapat menunjang potensi sumber daya berupa hasil produksi dari cabai Katokkon, 6) Mempertahankan kualitas cabai katokkkon dengan penggunaan bibit unggul, dan pemenuhan kebutuhan unsur hara tanaman melalui pemberian pupuk yang maksimal dengan memanfaatkan biaya produksi yang cukup rendah, 7) dengan memberikan tenaga pendamping kepada petani guna memberikan arahan bagaimana untuk dapat menghadapi cuaca yang berubah-ubah, 8) Meningkatkan ketersediaan peralatan usahatani untuk mengantisipasi dampak cuaca yang berubah-ubah serta serangan hama dan penyakit.

Kata Kunci: Strategi Pengembangan, Agribisnis, Cabai Katokkon, SWOT.