Eksplorasi Cendawan entomopatogen dari rizosfer tanaman hortikultura di desa Masalle Kabupaten Enrekang = Exploration of Entomopathogenic Fungi from the Rizosphere of Horticultural Plants in Masalle Village, Enrekang Regency

Kabupaten Enrekang menjadi salah satu daerah penghasil tanaman hortikultura. Petani menggunakan pestisida untuk mengatasi organisme penganggu tanaman. Salah satu cara untuk meminimalisir penggunaan pestisida adalah dengan mencari cendawan entomopatogen di rizosfer lahan hortikultura untuk dapat dikembangkan sebagai bahan aktif biopestisida. Eksplorasi dilakukan untuk mendapatkan jenis cendawan entomopatogen lokal yang terdapat pada berbagai rizosfer tanaman hortikultura di desa Masalle, Kabupaten Enrekang. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat. Pengambilan sampel tanah tanaman hortikultura di lima lokasi pertanaman hortikultura. Isolasi cendawan dari sampel tanah dilakukan dengan metode insect bait method (umpan serangga) menggunakan larva Tenebrio molitor L. Larva yang terinfeksi cendawan diisolasi dan diidentifikasi, kemudian dilanjutkan dengan uji postulat Koch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat genus cendawan pada rizosfer tanaman hortikultura yaitu Fusarium, Metarhizium, Trichoderma, Penicillium dan Aspergillus. Keberadaan dan keberagaman cendawan entomopatogen di tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pH tanah (derajat keasaman), penggunaan pestisida dan pupuk kimia, bahan organik, suhu serta kelembapan.

Keywords : Tenebrio molitor, Biopestisida, Identifikasi, Postulat Koch, Inkubasi