Tri Putra Alam Mulyoto, Syianto (2020) PRODUKSI KAFEIN NON SINTETIK DENGAN PENAMBAHAN L-METIONIN MELALUI TEKNOLOGI KULTUR JARINGAN KALUS KOPI ROBUSTA Coffea canephora L. ASAL TORAJA. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
H41116020_skripsi_28-08-2020 cover1.jpg
Download (224kB) | Preview
H41116020_skripsi_28-08-2020 1-3.pdf
Download (1MB)
H41116020_skripsi_28-08-2020 dapus-lampiran.pdf
Download (114kB)
H41116020_skripsi_28-08-2020.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Kafein merupakan senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid purin yang dihasilkan oleh beberapa tanaman seperti kopi. Diantara spesies tanaman kopi, kopi robusta atau Coffea canephora L. merupakan spesies dengan kadar kafein tertinggi. Biosintesis kafein difasilitasi oleh siklus S-adenosyl-L-methionine (SAM) melalui proses metilasi dimana L-Metionin berperan sebagai precursor metilasi pada jalur biosintesis kafein. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi kafein dengan penambahan L-Metionin serta untuk mengetahui konsentrasi optimal penambahan L-Metionin terhadap produksi kafein kopi robusta Coffea canephora L. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan UPT Balai Benih Tanaman Hortikultura Gowa, Laboratorium Kultur Jaringan Biologi FMIPA Unhas, serta Laboratorium Biokimia FMIPA Unhas, Makassar. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktorial yaitu penambahan L-Metionin dengan 6 konsentrasi yaitu 0 mg/L, 5 mg/L, 10 mg/L, 15 mg/L, 20 mg/L, 25 mg/L. Media eksplan kopi robusta Coffea canephora L. terdiri atas Murahige-Skoog (MS) + 2,0 mg/L 2,4-D + 0,5 mg/L Kinetin (MS+ZPT) dan L-Metionin dengan berbagai konsentrasi. Tiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan A0B25 25 mg/L L-Metionin memiliki persentase produksi kafein tertinggi sebesar 0,0422% serta berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Morfologi kalus yaitu memiliki tekstur remah serta warna sedikit kekuningan dari perlakuan penambahan L-Metionin. Sedangkan persentase eksplan membentuk kalus dengan hasil yaitu tidak memberikan pengaruh nyata.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QK Botany |
Depositing User: | Unnamed user with username erwiyanti |
Date Deposited: | 17 Mar 2021 07:10 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 04:47 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/3401 |