Riyanto, Ersa Dwi (2024) Situs Lapangan Udara Jepang Pada Masa Perang Dunia II 1942-1945 Di Sulawesi Tenggara = Japanese Airfields Site During World War II 1942-1945 in Southeast Sulawesi. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/33999/1.hassmallThumbnailVersion/F042201001_tesis_01-02-2024%20cover1.png)

F042201001_tesis_01-02-2024 cover1.png
Download (139kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
F042201001_tesis_01-02-2024 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
F042201001_tesis_01-02-2024 dp.pdf
Download (295kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
F042201001_tesis_01-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 7 May 2026.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
ERSA DWI RIYANTO. Situs Lapangan Udara Jepang Pada Masa Perang Dunia II 1942-1945 Di Sulawesi Tenggara (Dibimbing oleh, Muhammad Nur dan Hasanuddin).
Keberhasilan militer Jepang dalam merebut wilayah Sulawesi Tenggara ditandai dengan jatuhnya Lapangan Udara Hindia-Belanda ke tangan Jepang. Selama pendudukannya, Jepang banyak membangun berbagai fasilitas militer berupa bunker, pillbox, parit, gua pertahanan/perlindungan, pusat administrasi militer dan lapangan udara. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menjawab mengapa Sulawesi Tenggara memiliki 7 lapangan udara, fungsi lapangan udara, dan lanskap perang Jepang di setiap situs lapangan udara pada masa perang dunia II. Metode penelitian yang digunakan, dimulai dari pengumpulan data sejarah dan data arkeologis, pengumpulan dilakukan dengan menelusuri data berupa foto udara, peta lama, peta rencana pengeboman, penyerangan, dan pengintaian, laporan intelijen sekutu dan Jepang. Data arkeologis yang dikumpulkan dengan melakukan survei dan observasi di masing-masing lapangan udara untuk menemukan tinggalan arkeologis berupa bangunan pertahanan seperti bunker, pillbok, parit, dan sisa-sisa struktur bangunan lainnya. Pengolahan data menggunakan analisis sumber historis, kontekstual, spasial dan KOCOA, tahapan terakhir yaitu interpretasi. Dalam proses interpretasi beberapa teori digunakan yaitu Arkeologi Lanskap, Arkeologi Medan Perang, dan Konsep Militer. Hasil penelitian di situs Lapangan Udara Jepang kemudian menghasilkan, Sulawesi Tenggara menjadi salah satu wilayah yang penting dengan tujuh lapangan udara yang tersebar yaitu Lapangan Udara Kendari II, boro-boro, pomala, baroe, tiworo, ambesia dan witikola. Sebaran lapangan udara karena keberadaan deposit mineral berupa nikel, biji besi, aspal, dan magnesit yang tedapat serta wilayah Sulawesi Tenggara yang strategis dalam mengamankan wilayah Sekutu yang dikuasai. Lapangan Udara Jepang dan tinggalan arkeologis memiliki fungsi dalam menjaga kekuatan militer Jepang, mengamankan sumber daya mineral yang dikelolanya. Penerapan KOCOA pada lanskap pertahanan Jepang di masing-masing lapangan udara, dengan memanfaatkan seluruh fitur-fitur alami dan buatan di antaranya pegunungan, bukit, sungai, hutan, jalan, dan pemukiman. Ini digunakan untuk memperkuat militer Jepang di situs lapangan udara.
Keywords : Lapangan Udara Jepang, Tinggalan Perang Dunia II, Lanskap Perang, KOCOA, Sulawesi Tenggara
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Japanese Airfield, World War II Remnants, War Landscape, KOCOA, Southeast Sulawesi. |
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Arkeologi |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 10 Jun 2024 05:10 |
Last Modified: | 10 Jun 2024 05:10 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33999 |