KARAKTERISTIK KLINIS DAN ANALISIS KOMPLIKASI PASCAOPERATIF PADA TATALAKSANA IMPAKSI GIGI SUPERNUMERARY DI REGIO PREMOLAR MANDIBULA


Permana, Hendrijaya (2023) KARAKTERISTIK KLINIS DAN ANALISIS KOMPLIKASI PASCAOPERATIF PADA TATALAKSANA IMPAKSI GIGI SUPERNUMERARY DI REGIO PREMOLAR MANDIBULA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover] Image (Cover)
J045192003_tesis_17-01-2024 cover1.png

Download (124kB)
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
J045192003_tesis_17-01-2024 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
J045192003_tesis_17-01-2024 dp.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
J045192003_tesis_17-01-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang: Impaksi gigi merupakan kasus yang sering ditemui sehari-hari, dengan prevalensi dan distribusi distribusi yang berbeda antara maksila dan mandibula. Impaksi gigi dapat terjadi pada semua gigi, termasuk gigi supernumerary. Hingga saat ini masing penelitian klinis mengenai impaksi gigi supernumerary masih sangat terbatas. Gigi supernumerary di regio premolar, berbeda dengan supernumerary lainnya, lebih sering muncul di mandibula.
Tujuan: Mengetahui karakteristik klinis, komplikasi pascaoperatif pada tatalaskana impaksi gigi supernumerary di regio premolar mandibula.
Metode: Penelitian ini melakukan tatalaksana gigi supernumerary di regio premolar mandibula dan komplikasi pascaoperatif serta karakteristik klinis pada 36 sampel penelitian. Evaluasi pascaoperatif yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: perdarahan, pembengkakan, nyeri dan trauma nervus.
Hasil: Hasil evaluasi perdarahan pada semua tindakan operatif menunjukkan hasil yang sama (perdarahan kategori ringan). Hasil evaluasi pembengkakan pada hari ke-1, ke-3 dan ke-7 berbeda signifikan (P=0.00), dengan lingual approach memiliki pembengkakan terendah pada setiap waktu pengukuran. Hasil evaluasi nyeri
pascaoperatif pada hari ke-1 dan ke-7 berbeda secara signifikan (P=0.00), sedangkan pada hari ke-3 tidak berbeda secara signifikan (P=0.058). Hasil evaluasi trauma nervus pada bulan ke-1 dan ke-3 berbeda signifikan (P=0.027), dengan ditemukan satu pasien dengan neuropraksia pada terapi kombinasi. Neuropraksia
mengalami perbaikan pada evaluasi bulan ke-3 dan bulan ke-6.
Kesimpulan: Gigi supernumerary di regio premolar mandibula memiliki karakteristik klinis yang unik, karakteristik klinis usia, jenis kelamin dan posisi gigi memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemilihan approach bedah. Komplikasi pascaoperatif tergantung pada tingkat trauma selama pembedahan.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Gigi supernumerary, odontektomi, bukal approach, lingual approach, parastesi
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions (Program Studi): Fakultas Pendidikan Dokter Gigi > PPDGS - Bedah Mulut dan Maksilofasial
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 10 Jun 2024 05:01
Last Modified: 10 Jun 2024 05:01
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33987

Actions (login required)

View Item
View Item