Wahyuni, Nurimah (2023) PERBEDAAN ANTARA KEKUATAN GIGIT MAKSIMUM DAN KEMAMPUAN MASTIKASI PADA PASIEN PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN BASIS KERANGKA LOGAM DENGAN PASIEN PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN BASIS AKRILIK DI RSGMP UNIVERSITAS HASANUDDIN. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
J015202007_tesis_15-02-2024 cover1.png
Download (235kB) | Preview
J015202007_tesis_15-02-2024 1-2.pdf
Download (746kB)
J015202007_tesis_15-02-2024 dp.pdf
Download (133kB)
J015202007_tesis_15-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Kehilangan gigi pada usia muda maupun lanjut dapat menyebabkan gangguan fisiologis, neuromuskular, dan fungsional yang memerlukan perawatan rehabilitasi dengan gigi tiruan yang baik. Gigi tiruan diharapkan dapat mengembalikan fungsi mastikasi, yang merupakan indikator kompleks fungsional mastikasi dipengaruhi oleh aktivasi otot elevator dari biomekanika kraniomandibular. Tingkat kekuatan gigit menjadi penting untuk memahami mekanisme pengunyahan dan menilai pengaruh pemakaian gigi tiruan pada pasien. Rehabilitasi prostodontik, melalui penggunaan gigi tiruan, menjadi solusi untuk meningkatkan kekuatan gigit, efisiensi mastikasi, dan kualitas hidup pasien, namun pemilihan jenis gigi tiruan dan bahan memiliki implikasi yang berbeda.
Tujuan: untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai kekuatan gigit maksimum dan kemampuan mastikasi pada pasien pengguna gigi tiruan kerangka logam dengan pasien pengguna gigi tiruan akrilik.
Bahan dan Metode: Subjek yang mengikuti penelitian 12 pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan basis kerangka logam dan 12 pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan basis akrilik. Kekuatan gigit diukur dengan menggunakan alat ukur byte dari innovatiostech.com. Kekuatan gigit menggunakan satuan Newton. Nilai kekuatan gigit kemudian dibandingkan antara pasien pengguna gigi tiruan lepasan kerangka logam dan akrilik. Kemampuan mastikasi dinilai dengan menggunakan kuesioner kemampuan mastikasi yang dikategorikan memiliki kemampuan mastikasi baik atau buruk. Kuesioner kualitas hidup GOHAI dikategorikan berdasarkan skornya tinggi, sedang dan rendah.
Hasil: Kelompok usia 46-55 tahun dan 56-65 tahun paling banyak menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan. Nilai rerata kekuatan gigit maksimum adalah 260,92 N pada pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan basis kerangka logam dan 90,67 N pada pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan basis akrilik. 100% pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan basis kerangka logam memiliki kemampuan mastikasi baik dan hanya 5% pasien pengguna gigi tiruan sebagian akrilik memiliki kemampuan baik. 66,7% pasien pengguna gigi tiruan sebagian basis kerangka logam memiliki kualitas hidup tinggi dan hanya 8,3% pasien pengguna basis akrilik yang memiliki kualitas hidup tinggi.
Kesimpulan : Nilai kekuatan gigit maksimum pada pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan basis kerangka logam lebih besar jika dibandingkan dengan gigi tiruan sebagian lepasan basis akrilik. Pasien pengguna gigi tiruan sebagian basis kerangka logam memiliki kemampuan mastikasi yang lebih baik karena adanya desain cengkeram dan rest. Paduan sifat mekanis alloy memberikan retensi dan stabilitas yang baik dalam proses mastikasi.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gigi tiruan sebagian lepasan basis kerangka logam, gigi tiruan sebagian lepasan basis akrilik, kekuatan gigit, kemampuan mastikasi |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pendidikan Dokter Gigi > PPDGS - Prostodonsia |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 07 Jun 2024 06:25 |
Last Modified: | 07 Jun 2024 06:25 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33979 |