GAMBARAN MALOKLUSI ANGLE PADA SISWA SMP DI DESA RANO DAN KOTA MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

Latar belakang: Maloklusi merupakan kondisi dimana oklusi yang menyimpang dari bentuk normal. Maloklusi dapat menimbulkan dampak terhadap status psikososial seseorang. Masloklusi banyak terjadi pada anak usia 9-12 tahun, pada usia tersebut merupakan fase kedua dari periode gigi bercampur. Pada periode ini terjadi perubahan dimensi dari gigi sulung menjadi gigi tetap yang banyak menimbulkan masalah.Terjadinya maloklusi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti dalam hal pengetahuan, pola makan, dan kebiasaan buruk. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan maloklusi Angle siswa SMP di Desa Rano dengan siswa SMP di Kota Makale, Kabupaten Tana Toraja Sampel: Sampel penelitian yang digunakan adalah siswa SMP kelas 7 usia12 tahun yang tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan Kabupaten Tana Toraja dengan jumlah 50 sampel. Metode: Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional study-Observasional deskriptif dengan metode Simple random Sampling dan setiap sampel dilakukan pemeriksaan klinis Hasil: Gambaran maloklusi Angle di daerah pedesaan yaitu klas I dua puluh orang, klas II tiga orang, klas III dua orang. Sedangkan besarnya gambaran maloklusi Angle daerah perkotaan yaitu klas I dua puluh tiga orang, klas II satu orang, klas III satu orang. Kesimpulan: Terdapat perbedaan status maloklusi dengan nilai signifikan sebesar 0,036 yang bermakna (p<0.05) antara anak usia tumbuh kembang di daerah pedesaan dan perkotaan berdasarkan klasifikasi Angle.