VARIASI PENAMAAN KULINER LOKAL DI KOTA MAKASSAR: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK = VARIATIONS IN LOCAL CULINARY NAMING IN MAKASSAR CITY: A SOCIOLINGUISTIC STUDY


Yusup, Helmi (2024) VARIASI PENAMAAN KULINER LOKAL DI KOTA MAKASSAR: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK = VARIATIONS IN LOCAL CULINARY NAMING IN MAKASSAR CITY: A SOCIOLINGUISTIC STUDY. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F012202002_tesis_01-02-2024 cover1.png

Download (57kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
F012202002_tesis_01-02-2024 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
F012202002_tesis_01-02-2024 dp.pdf

Download (426kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
F012202002_tesis_01-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 2 May 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Helmi Yusup. “Variasi Penamaan Kuliner Lokal di Kota Makassar”. Dibimbing oleh Lukman dan Gusnawaty. Penelitian ini bertujuan menemukan bentuk dan maksud dari pemilik usaha kuliner lokal di Kota Makassar dalam menentukan nama merek usahanya, serta menunjukkan hubungan antara citra dan penamaan merek pada usaha kuliner mereka. Penelitian ini penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik. Metode pengumpulan data adalah observasi dengan teknik wawancara pada 25 informan yang setiap informan mewakili satu merek kuliner lokal di Kota Makassar. Penelitian ini menemukan tujuh merek yang mewakili penggunaan bahasa asing, empat merek mewakili penggunaan bahasa daerah (lokal), enam merek mewakili penggunaan bahasa Indonesia dan delapan merek yang mewakili bahasa campuran. Sebagian pelaku usaha memilih menggunakan bahasa asing dalam identitas merek mereka. Tujuan dari penamaan bahasa asing ini adalah meningkatkan nilai jual, prestise serta memperluas target pasar lokal ataupun internasional. Kemudian sebagian pemilik kuliner tersebut menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa lokal pada merek-merek mereka. Hal ini menjadi simbol keberlanjutan budaya, mendukung identitas lokal, dan merespons preferensi konsumen dengan cara yang akrab dan bersahaja. Sebagian besar menggunakan bahasa campuran yaitu terdiri dari dua bahasa dalam penamaan merek. Keuntungan penggunaan bahasa campuran agar penamaan merek lebih variatif dan menciptakan diferensiasi tersendiri. Disimpulkan bahwa dari 25 merek yang dibagi menjadi empat pembagian bahasa, terdapat sepuluh merek yang berbentuk deskriptif, enam berbentuk leksikal, delapan berbentuk metaforis, dua yang berbentuk penemu dan dua yang berbentuk buatan. Merek-merek kuliner menunjukkan kebijakan dalam memilih penggunaan bahasa yang sesuai dengan tujuan pemasaran. Tak sekadar mencerminkan identitas merek, penggunaan bahasa lokal atau asing memainkan peran penting dalam menarik perhatian target pasar yang diinginkan.

Kata Kunci: Sosiolinguistik, Nama Merek, Citra Produk, Lokal, Kuliner

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Sociolinguistics, Brand Name, Product Image, Local, Culinary
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa Indonesia
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 07 Jun 2024 02:16
Last Modified: 07 Jun 2024 02:16
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33934

Actions (login required)

View Item
View Item