Dampak Kerja Sama Keamanan antara Indonesia-Belanda terhadap Peningkatan Keamanan Siber di Indonesia = The Impact of Security Cooperation between Indonesia and the Netherlands on Increasing Cyber Security in Indonesia

Muh. Faiq Qushayyi (E061181339), "Dampak Kerja sama Keamanan Siber antara Indonesia dan Belanda terhadap Peningkatan Keamanan Siber di Indonesia", di bawah bimbingan Muhammad Nasir Badu,.Sos.,M.Hum.,Ph.D. selaku dosen pembimbing I, dan Agussalim Burhanuddin S. IP, MIRAP selaku dosen pembimbing II pada departemen ilmu hubungan internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kerja sama keamanan indonesia dan Belanda serta bagaimana dampak kerja sama keamanan antara Indonesia dan Belanda terhadap peningkatan keamanan siber Indonesia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data melalui studi pustaka. Adapun dalam menganalisa bentuk kerja sama keamanan antara Indonesia dan Belanda serta Dampaknya terhadap peningkatan keamanan siber Indonesia menggunakan konsep keamanan nasional dan kerja sama bilateral. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa bentuk kerja sama keamanan siber antara Indonesia dan Belanda ini dilakukan dalam berbagai bidang kerjasama seperti dialog, pertukaran kunjungan, kerjasama materiil, pertukaran informasi dan pengalaman, penguatan hubungan angkatan bersenjata, serta kerjasama pengembangan sumber daya manusia dan dilakukan dalam berbagai bidang mengikuti perkembangan dinamika ancaman keamanan global. Kemudian program kerjasama keamanan siber yang dilakukan ialah The 1st
Cybersecurity Dialogue Indonesia-Belanda, StuNed Scholarship Program Evidence-Based Cybersecurity Policy Making Training Program dan Kerjasama Pembangunan Center of Excellence (CoE) Cyber Security. Kemudian dampak daripada kerjasama keamanan ini terhadap peningkatan keamanan siber di Indonesia ialah program-program kerjasama yang dilakukan memiliki manfaat guna meningkatkan kapasitas siber Indonesia, baik dalam bidang hukum maupun kebijakan siber serta adanya peningkatan kapasitas teknis melalui program pelatihan siber.

Keywords : Keamanan Siber, Kerja Sama Bilateral, Aktor Negara, Kerja Sama Keamanan