ANALISIS UJI FAAL PARU DAN KADAR KARBON MONOKSIDA PADA POLISI LALU LINTAS = ANALYSIS OF LUNG FUNCTION TEST AND CARBON MONOXIDE LEVELS AMONG TRAFFIC POLICEMEN

Latar belakang: Selama beberapa dekade terakhir, polusi udara di atmosfer perkotaan telah berdampak serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Paparan karbon monoksida menyebabkan difusi oksigen terganggu, mengganggu respirasi pada tingkat sel dan meningkatkan respon inflamasi. Jumlah kendaraan yang lolos uji emisi selama tiga tahun (2007- 2011) di Makassar meningkat, namun beberapa parameter seperti hidrokarbon meningkat dua kali lipat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor-faktor dengan fungsi paru dan kadar karbon monoksida.
Metode: Penelitian cross-sectional, 31 subjek polisi lalu lintas dan 34 subjek polisi staf, Polisi Pelabuhan, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Tingkat karbon monoksida subjek diukur dengan SafeBreath (SP.CO analyzer) dan fungsi paru dengan spirometri.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, 84,6% adalah laki-laki dan 66,2% bukan perokok. Tingkat karbon monoksida di antara polisi lalu lintas adalah 3,61 ppm dan di antara polisi staf adalah 4,38 ppm. Berdasarkan analisis statistik, kami menemukan korelasi antara merokok dan indeks massa tubuh dengan kadar karbon monoksida. Usia berkorelasi signifikan dengan fungsi paru-paru.
Kesimpulan: Polisi lalu lintas memiliki risiko paparan polutan yang lebih tinggi, terutama karbon monoksida. Merokok adalah satu-satunya faktor yang melemahkan efek patologi paru-paru dalam paparan karbon monoksida.

Keywords : Karbon Monoksida, Polisi, Patologi Paru, Fungsi Paru, Polusi