PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN TUKANG PEMBUAT KUNCI DI KOTA MAKASSAR = THE EFFECT OF NOISE ON DISORDERS HEARING OF A LOCKER IN MAKASSAR CITY

Latar belakang : World Health Organisation (WHO) pada tahun 2017, menyatakan bahwa prevalensi ketulian di Indonesia mencapai 4,2%. Negara-negara di dunia telah menetapkan bahwa Noise Induced Hearing Loss (NIHL) merupakan penyakit akibat kerja yang terbesar diderita. Sebesar 16% dari ketulian yang diderita oleh orang dewasa disebabkan oleh kebisingan di tempat kerja, sehingga NIHL
dapat dijadikan masalah yang perlu ditangani dan mendapatkan perhatian khusus. Tujuan : Menganalisis mengetahui pengaruh kebisingan terhadap gangguan pendengaran tukang pembuat kunci di Kota Makassar.Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional dari data primer dengan total sampling.Hasil : Dari total 15 responden tukang pembuat kunci didapatkan mayoritas pada usia 36-40 tahun (33,3%) dengan waktu pejanan per hari > 8 jam/hari (73,3%) dan dengan masa kerja pada rentang 5-15 tahun (66,7%). Berdasarkan intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran didapatkan kebisingan 86-95 dB (53,3%) dengan derajat gangguan pendengaran berat (53,3%) dan dengan jenis gangguan pendengaran sensorineural (66,7%).
Kesimpulan : mayoritas tukang pembuat kunci yang mengalami gangguan pendengaran sensorineural memiliki rentang usia 36-40 tahun, derajat pendengaran berat dengann intensitas bising 86-95 dB dan Memiliki pengaruh antara keduanya.

Kata Kunci : Kebisingan, Gangguan Pendengaran, Kota Makassar