HUBUNGAN DENSITAS LEMAK EPIKARDIAL DENGAN PROFIL C-REACTIVE PROTEIN PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT DISERTAI PNEUMONIA CORONA VIRUS DISEASE-19 DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR = RELATIONSHIP BETWEEN EPICARDIAL ADIPOSE TISSEU DENSITY WITH C-REACTIVE PROTEIN PROFILE IN ACUTE CORONARY SYNDROME AND PNEUMONIA CORONA VIRUS DISEASE-19 PATIENTS AT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO HOSPITAL


Al Farisi, Aulia Thufael (2023) HUBUNGAN DENSITAS LEMAK EPIKARDIAL DENGAN PROFIL C-REACTIVE PROTEIN PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT DISERTAI PNEUMONIA CORONA VIRUS DISEASE-19 DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR = RELATIONSHIP BETWEEN EPICARDIAL ADIPOSE TISSEU DENSITY WITH C-REACTIVE PROTEIN PROFILE IN ACUTE CORONARY SYNDROME AND PNEUMONIA CORONA VIRUS DISEASE-19 PATIENTS AT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO HOSPITAL. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C165181005_tesis_09-03-2023 cover1.jpg

Download (344kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-3] Text (Bab 1-3)
C165181005_tesis_09-03-2023 bab 1-3.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C165181005_tesis_09-03-2023 dp.pdf

Download (531kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C165181005_tesis_09-03-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 April 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan penyebab kematian utama di dunia. Sistem kardiovaskuler tampaknya memiliki interaksi kompleks dengan coronavirus disease of 2019 (COVID-19). Laporan yang dipublikasikan merinci bukti cedera miokard pada 20-40% kasus rawat inap. Berdasarkan bukti yang berkembang, obesitas khususnya lemak viseral, memiliki peran yang tidak dapat disangkal dalam memengaruhi perjalanan COVID-19 dan meningkatkan risiko kematian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional analitik dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan melihat data dari rekam medis pada saat pasien dirawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik. Dari 63 subjek penelitian, 24 orang mengalami luaran klinis buruk dengan rata-rata usia 56,54 (±9,8) dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki 21 orang (87,5%) dengan rata-rata IMT 23,01 (±1,5) kg/m2, pasien COVID severe sebanyak 18 (75%). Pasien dengan COVID severe memiliki kadar EAT yang lebih tinggi dibandingkan dengan non-severe (EAT AVD -69,45 (±13,2) Vs -112,27 (±22,6), p=0,001), (EAT AVS -66,86 (±12,7) Vs -135,85 (±16,8), p=0,05), dan (EAT IV -72,41 (±14,0) Vs -101,68 (±21,3). Pasien dengan COVID severe memiliki nilai CRP yang lebih tinggi dibandingkan dengan non-severe (nilai CRP 170,28 (±27,3) Vs 67,27 (±16,1). Kurva scatter plot menunjukkan korelasi linier positif antara kadar EAT dengan nilai CRP baik pada sampel dengan severe COVID-19 maupun non-severe COVID-19. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini, disimpulkan bahwa terdapat korelasi terhadap severitas COVID berdasarkan perubahan densitas EAT dan peningkatan nilai CRP pada pasien dengan SKA disertai Pneumonia COVID-19.

Keywords : lemak epikardial, sindroma koroner akut, COVID-19, severitas, c-reaktif protein

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Epicardial adipose tissue, acute coronary syndrome, COVID-19, severity, c-reactive protein
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS - Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 31 May 2024 02:27
Last Modified: 31 May 2024 02:27
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33728

Actions (login required)

View Item
View Item