HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN PERAWATAN ORTODONTI CEKAT YANG DILAKUKAN OLEH OPERATOR BUKAN DOKTER GIGI = The Relationship between Public Knowledge Level and Fixed Orthodontic Treatment Performed by Non-Dentist Operators

Latar Belakang: Maloklusi merupakan masalah gigi terbesar ketiga dengan prevalensi sekitar 80%. Maloklusi bisa menyebabkan banyak masalah, seperti gangguan fungsi pengunyahan, penelanan, masalah bicara, dan estetika. Masalah ini bisa diperbaiki dengan melakukan perawatan ortodonti. Perawatan ortodonti ini hanya bisa dilakukan oleh tenaga yang kompeten di bidangnya. Akan tetapi, permintaan untuk perawatan ortodonti meningkat sehingga beberapa kalangan bukan dokter gigi juga ikut andil dalam melakukan perawatan. Adapun faktor-faktor yang membuat masyarakat lebih memilih melakukan perawatan ortodonti di operator bukan dokter gigi adalah biaya, kurangnya ortodontist, dan iklan. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perawatan ortodonti cekat yang dilakukan oleh operator bukan dokter gigi. Metode: Subjek penelitian ini adalah pasien yang sedang menjalani perawatan ortodonti pada operator bukan dokter gigi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional menggunakan consecutive sampling pada 96 orang. Sampel penelitian akan diberikan kuisioner untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat dengan perawatan ortodonti cekat oleh operator bukan dokter gigi. Hasil: Uji korelasi spearman didapatkan korelasi antara variabel dependen dan independen dengan nilai p(value) = 0,000 dan koefisien korelasi = -0,557. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perawatan ortodonti yang dilakukan oleh operator bukan dokter gigi.

Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Ortodonti cekat, Korelasi